Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

12 December 2012

Dipaksa Mendengar Pembacaan Cerita oleh Siswa

Siang itu, seusai jam pulang sekolah, masih terdapat tiga peserta didik kami yang berada di perpustakaan. Mereka bertiga memang adalah anak-anak yang rajin mengunjungi perpustakaan tidak saja karena untuk 'ngadem' atau menunggu jemputan pulang sekolahnya datang. Tetapi memang selain bercengkerama, mereka adalah anak-anak dengan salah satu kesengannya membaca buku. Termasuk pada siang itu.

Saya menemukan ketikanya sedang berada di dalam perpustakaan dengan seorang guru, puskawan, dan seorang pramubakti kami. Namun bukan sekedar membaca buku, karena ada seorang anak yang berdiri di atas sebuah kursi yang menjadi panggung, membaca buku dengan suara yang keras, dan dengan audien lima orang duduk di karpet.

Pemandangan seperti itu, tentunya mengusik perhatian saya yang siang itu berkeinginan untuk mencari informasi tentang Pramudya Ananta Toer dari buku Taufik Ismail Menjulang ke Langit, Mengakar ke Bumi jilid 3. Dan tampaknya begitu juga dengan kegiatan mereka yang menjadi terganggu atas kehadiran saya. Pembacaan cerita menjadi terhenti. Dan pada kesempatan itu juga, maka seorang pramubakti yang semua akan mengambil persediaan gelas untuk sebuah acara yang tersimpan di dekan akses menuju perpustakaan dan di'paksa' oleh ketiga siswa untuk mendengar cerita mereka, segera memanfaatkan peluang untuk meninggalkan arena.

"Bagaimana tadi Ibu berada di dalam?" Tanya saya kepada pramubakti sekolah kami itu.
"Saya sedianya akan mengambil gelas dan tatakan untuk tamu Pak. Tapi ketika tiga anak itu melihat saya, mereka meminta saya untuk mendengarkan cerita mereka. Dan saya di tarik menuju ke dalam perpustakaan." Jelas pramubakti kami yang rajin itu.
"Apa yang mereka lakukan Bu?" Tanya saya lebih lanjut.
"Mereka bergantian membacakan buku cerita kepada kami. Dan kami dipaksa untuk menjadi pendengarnya." Jelas Ibu pramubakti kami itu.
"Saya tidak sendirian Pak. Ada Pak Guru dan juga ada pustakawan. Semua kami diharuskan menjadi pendengar." Jelasnya lagi.

Seperti itu jugalah yang saya alami ketika saya masuk ke perpustakaan. Bukan keluhan yang saya tampakkan kepada ketiganya. Tetapi mencoba untuk antusias. Dan ketika seorang dari ketiganya selesai dengan buu yang dibacakannya untuk saya. Saya bertanya kepadanya tentang cerita apa yang sudah selesai dia bacakan itu. Dan dari satu pertanyaan awal itu, kemudian lahirah sebuah tanya jawab yang relatif membahagiakan saya sebaai guru mereka.

Kebahagiaan itu tidak lain adalah karena melihat bagamina mereka antusias untuk melakukan sesuatu dari buku cerita yang kami pajang di perpustakaan. Apa yang dipertontonkan anak-anak itu adalah bagian yang sangat melekat  pada semangat kami untuk memberikan motivasi kepada anak-anak agar suka membaca.

Terima kasih anak-anak. Terima kasih siswa.

Jakarta, 12 Desember 2012 (Tanggal unik: 12/12/'12).

No comments: