Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

20 December 2012

Bagaimana Anak itu Menggunakan ke-'Pintaran'nya?

Malam itu saya mendapatkan cerita tentang bagaimana seorang siswa saya yang ketika untuk masuk sekolah guna mengerjakan ujian akhir semester harus dipaksa oleh gurunya. Ini karena selama satu pekan masa ujian pada pekan sebelumnya anak tersebut tidak hadir di sekolah dengan alasan karena sakit.

Seperti apa kondisi sakitnya itu? Guru tidak mengetahuinya dengan pasti. Karena meski sakit selama itu, anak itu tidak dirawat di rumah sakit, tetapi hanya istirahat di rumah. Untuk itulah maka menjelang akhir pekan yang lalu, guru yang bertanggung jawab atas prestasi siswanya itu mengontak pihak orangtua untuk malakukan kunjungan ke rumah, home visit. Namun karena seperti tidak mendapatkan sinyal baik, atau lampu hijau, maka jadilah pak guru itu mengurungkan niatnya. 

Apa yang terjadi? Setelah pekan ujian itu habis pun, dan menjelang penerimaan rapot, kabar mengenai sakitnya si siswa itu tetap belum jelas benar selain hanya keterangan Dokter Dan orangtua via telepon bahwa ananda sakit kepala. Namun berbasis pada informasi yang didapat guru dari teman anak-anak lain di kelas, bahwa kedapatan si siswa pintar itu sedang on line di dunia maya hingga menjelang pagi di saat yang bersangkutan tidak masuk sekolah, maka guru meminta siswa itu untuk hadir di sekolah guna melaksanakan atau mengerjakan ujian akhir semesternya. Sebagai upaya agar penilaian menjadi lengkap ketika guru akan mengisi laporan pendidikan. Langkah itu merupakan alternatif pertama yang pak guru ajukan. Atau tidak masuk hingga waktu penerimaan rapot, yang berarti pada akhir semester ini siswa itu tidak mendapatkan rapotnya karena masih kosong.

Alternatif pertama yang dipilih. Disepakatilah hari-hari dimana siswa harus ada di sekolah serta jadwal ujian khusunya itu. Hari pertama dengan lima mata pelajaran ujian sekaligus. Ternyata bukan pemaksaan yang terjadi. Karena anak didik itu hadir di sekolah dengan kondisi raga yang tidak kurang suartu apa! Maka hari pertama ujian, sukses dilakoni. Namun pada hari kedua pagi, guru mendapatkan berita dari pihak orangtua bahwa anandanya tidak dapat masuk sekolah dengan alasan sakit kepala.

Tanpa berpikir panjang-panjang maka guru itu menyampaikan agar ananda harus masuk sekolah untuk mengerjakan 5 mata pelajaran ujian yang tersisa sekaligus sesuai komitmen yang dibuat bersama sebelumnya. Karena jika siswa tidak hadir juga, maka buku laporan pendidikan akan kosong. Meski begitu, guru telah siap bilamana anak didiknya itu benar-benar menunjukkan kondisi badan yang sakit sebagaimana yang dikeluhkan dan menjadi alasannya selama ini.

Di luar ekspektasi dan dugaan guru, siswa itu datang ke sekolah dengan kondisi yang normal-normal saja pada pukul 11.00! Tanpa berlama-lama, disambutnya anak itu di koridor sekolah dan langsung pula memintanya mengerjakan soal mata pelajaran Bahasa Inggris. Yang setelah lebih kurang dua puluh lima menit, 55 item soal ujian itu diselesaikan dengan hasil hanya salah dua soal!

Jakarta, 20/12/12

No comments: