Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

30 September 2013

Ada Ibu yang Heran atas Kemampuan Anaknya

Benar itulah yang terjadi pada saat seklah menyelenggarakan kegiatan yang mengharuskan siswa bermalam. Karenanya maka seluruh peserta yang ikut wajib mempersiapkan diri dan tentunya perbekalannya. Termasuk di dalamnya adalah pakaian ganti yang diperuntukkan sepanjang dua hari satu malam saja itu.

Dan dalam durasi yang pendek itu, kami menerima kunjungan seorang Ibu dari salah seorang siswa kami yang kalau melihat fisiknya, maka sudah masuk dalam katagori seorang gadis. Meski usianya masih akan masuk ke-14 tahun. Belum dewasa memang, tetapi usia yang sudah harus mampu untuk mempersiapkan diri secara mandiri jika akan mengikuti sebuah kegiatan sekolah.

Namun itulah yang menjadi cerita saya dalam catatan kali ini. Karena ketika ada seorang Ibu yang mengunjungi putrinya di lokasi kegiatan, kami mendapat bahwa Ibu tersebut heran kepada apa yang kami informasikan. Bahwa pada sesi terakhir di malam itu, kami informasikan bahwa ananda telah berada di ruang kegiatan seperti teman-teman lainnya.

"Apakah sudah berganti pakaian Pak." tanya Ibu kepada kami.

"Maksud Ibu pakaian untuk kegiatan malam ini? Saya melihat semua peserta telah berganti pakaian Bu. Malam ini mereka mengenakan pakaian kasual. Sudah tidak ada yang masih mengenakan pakaian seragam sekolah." Jelas kami kepada Ibu yang membawa serta mbak yang biasa mengasuh si putri sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Tentunya dengan driver yang menunggu di halaman parkir yang ada di lokasi kegiatan tersebut.

"Apakah kamu yang menyiapkan semua pakaian gantinya?" tanya Ibu tersebut kepada Mbak yang ada tidak jauh darinya.

"Tidak Bu. Sepertinya pagi hari tadi putri berangkat dengan tas sekolah biasanya. Saya malah tidak tahu kalau semua perlengkapannya berda di dalam tas itu." jawab si Mbak.

"Saya heran Pak Guru, mengapa putri saya biasa melakukan itu semua tanpa sepengatahuan kami. Apakah saya tetap bisa mengecek kebenaran dari informasi Bapak?" tanya ibu itu kepada kami. Tentnya apa yang disampaikan sang Ibu kepada kami, dan percakapannya kepada si Mbak yang memang kami dengar, justru membuat kami terheran-heran. 

Mengapa? Bagi kami, usia anak di bangku SMP, bukankah sudah layak untuk bisa melakukan apa yang memang seharusnya dilakukannya sebagaimana apa yang kisahkan di atas? Layak bkan jika kami malah yang terheran-heran atas keheranan Ibunda tersebut. Yang heran karena kamampuan putrinya yang mampu mempersiapkan segala rupa akan kegiatan sekolah yang diikutinya?

Jakarta, 30 September 2013.

No comments: