Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

04 March 2012

Terlambat Sekolah di Zaman BBM

Anak terlambat sekolah di pagi hari dan berusaha untuk menyelinap tanpa pernah terjebak dan ketahuan. Ini adalah kisah keberhasilan seorang anak didik yang diceritakannya sendiri kepada saya saat dia sendiri telah masuk sekolah di tingkat sekolah yang lebih tinggi. Dia ceritakan itu bukan sebagai cerita bangga akan keberhasilnanya melakukan itu, tetapi sebagai kisah yang mengkonfirmasi apakah skenario seperti itu pernah dilakukan oleh adik kelasnya sepeninggalan dia? Hal ini karena saya sesungguhnya pernah dua kali menangkap dia saat mengambil jalan yang berbeda ketika menuju ke plasa sekolah dimana seluruh temannya yang tidak terlambat sekolah berkumpul untuk melakukan ikrar pagi bersama-sama. Dan dua kali itu juga saya akhirnya mengarahkannya menuju ke meja guru piket. Oleh karena itu ketika ia menceritakan kisah keberhasilan yang tidak sepengetahuan saya, ia tidak dalam posisi melecehkan saya. Tetapi justru saat ingin mengungkap kejujurannya.

Keterlambatan masuk sekolah dan usahanya untuk tidak ketahuan atau diketahui guru sehingga ia dapat langsung lolos masuk kelas tanpa harus dapat konsekuensi sebagaimana teman-teman normal lainnya itu, setelah ia menjadi alumni, saya menyebutnya sebagai sisi cerdas dia dan bukan sisi jujurnya.Oleh karena itu pada pertemuan sore itu saya ingin tahu apa saja hal-hal yang berkait dengan keterlambatan sekolah yang pernah ia alami. Dan sembari ia bercerita, saya dan teman-teman yang ada di saat itu sama-sama menyimak cerita petualangannya.

***

Kejadian lolosnya dia yang meski terlambat masuk sekolah dan tanpa sepengathuan kami sebagai guru itu selain karena pintarnya dia, juga karena adanya kemungkinan jeda pengawasan guru terhadap peserta didiknya. Yaitu pada saat anak selesai melakukan ikrar bersama pagi di plasa sekolah dan ketika masuk kelas. Dimana saat selesai ikrar dari plasa sekolah itu guru tidak bersama-sama peserta didiknya masuk kelas. Guru harus kembali ke kantor guru terlebih dahulu baru kemudian masuk kelas. Waktu jeda yang sempit itulah yang dimanfaatkan alumni kami itu.

Lalu apakah trik yang digunakan sehingga anak tersebut dapat memanfaatkan waktu yang sempit itu masuk kelas? Sehingga seolah-olah dia masuk kelas bersamaan dengan teman-teman yang lainnya? Adalah dngan menggunakan alat komunikasi. Dimana saat dia nyaris sampai plasa dimana teman-temannya berkumpul, dan pada saat itu seluler belum wajib dikumpulkan oleh guru kelas masing-masing, ia akan mengirim berita apakah ikrar telah selesai dan barisan telah bubar dengan melalui seluler BB.

***
Lalu apakah manfaat kejujurannya itu bagi kami yang guru? Tentunya merefleksi diri dan menemukan beberapa bagian yang perlu penambahan komitmen dalam menjalankan tugas kami yang lebih baik ke depan. Oleh karenanya, dalam pertemuan informal berikutnya antara saya dengan teman-teman guru, saya mengutarakan fakta itu kepada mereka. cerita atas suksesnya alumni kita itu  harus menjadi bagian penting untuk kita agar ke depan kita jauh lebih melayani anak-anak sebagai peserta didik kami.

Kesadaran lainnya selain itu bagi saya adalah pengakuan akan betapa pintar dan cerdasnya generasi sekarang ini. Generasi yang menjadi anak didik kami. Apa yang dilakukannya kepada kami sebagai guru atau sebagai sekolah terlihat sekali telah terjadi revolusi dengan apa yang kami perbuat saat kami menjadi siswa dulu. Dan bagi saya, ini tidak lain karena mereka adalag generasi cerdas...

Bintaro, 04 Maret 2012.

No comments: