Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

20 March 2012

Sekolah untuk Ananda

Cerita ini diawali dengan kemauan keras seorang orangtua anak yang saya kenal, untuk memasukkan putranya ke sekolah favorit. Namun usahanya itu tidak membuat anaknya gembira. Sebaliknya sekolah pilihan orangtua itu justru bukan pilihan sang anak. Repotnya, sekolah dimana anaknya sekarang ada, yang memberikan kemdahan bagi setiap siswanya untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi di lembaga yang sama. Namun karena percaya dirinya orangtua bahwa anaknya akan lebih baik di sekolah pilihannya, akhirnya kesempatan dan kemudahan itu lenyap. Yang ada sekarang adalah sesal karena hingga menjelang akhir Maret ini, sang anak belum mendapatkan sekolah. Sedang si anak sendiri terlalu beropsesi untuk dapat melanjutkan di jenjang pendidikan SD di mana ia bersekolah sekarang ini.

Pertanyaannya adalah: apa yang salah dari orangtua untuk memilihkan sekolah bagi anaknya? Tidak ada bukan? Karena bagi orangtua yang menginginkan anaknya siap dalam manapaki sukses hidup di masa depan, maka road map yang dibuatnya akan mengacu kepada sekolah yang diyakininya sebagai jalan yang tepat.

Tetapi inilah kenyataan seorang anak didik saya yang begitu kecewa terhadap pilihan orangtuanya, dan hingga sekarang masih belum rela untuk tidak melanjutkan sekolah dimana ia berada. Dan puncak dari kekecewaan anak itu adalah, dengan  melakukan aksi untuk mengerjakan soal tes masuk dalam PPDB di sekolah yang menjadi pilihan orangtuanya dengan tidak sungguh-sungguh.

Namun aksi itu sudah tidak membuatnya memperoleh keinginannya untuk dapat masuk ke sekolah yang menjadi pilihannya. Karena pilihan orangtua anak didik saya itu membutuhkan waktu untuk sebuah proses yang menyebabkan ia tidak memiliki kesempatan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di sekolahnya selama ini.

Keterlambatan orangtuanya saat melakukan daftar ulang telah memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengisi kursi kosong yang ditinggalkannya. Dan dari kacamata sekolah, maka langkah tersebut mengisyaratkan tentang pilihan orangtua.

Dalam artikel Memilih Sekolah untuk Ananda, dalam blog ini tanggal 16 Januari 2012, saya menuliskan empat (4) tips yang mestinya menjadi perhatian bagi orangtua dalam memilih sekolah untuk ananda. Tips itu berguna sekali agar kita sebagai orangtua benar-benar membuat kesepakatan dengan ananda ketika menentukan sebuah pilihan. Sehingga ada titik yang adil dari sebuah keputusan tersebut. Dan karena adil, maka keduanya dapat memikul tanggungjawab bersama atas pilihannya.

Semoga dengan kejadian ini, kita dapat mengambil pelajaran berharga bila akan memilihkan sesuatu yang prinsip untuk anak-anak kita di rumah. Semoga. Amin.

Bukittinggi - Jakarta, 17-20/03/12.

No comments: