Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

20 March 2012

Di Sebuah Rapat PPDB

Sebuah hal yang prosedural, bilamana untuk sebuah pengambilan keputusan dalam menentukan lolos dan tidaknya para kandidat peserta didik baru itu dilakukan rapat antara panitia, manajemen di lapangan dan manajemen di satu tingkat di atasnya. Karena keputusan itu selain untuk membuat sinergi antar lini di lembaga juga untuk membahas isu sensitif, yang dibelakang hari dapat menjadi ganjalan. Prosedural yang lazim.

Hasil akademik dan hasil psikotes murni dan atau mungkin masih ada tolok ukur lainnya? Namun setidaknya dua hal itulah yang menjadi pusat diskusi dalam rapat penerimaan peserta didik baru (PPDB), tersebut. Dua hasil tes masuk itulah yang menjadi parameter primer bagi pengambilan keputusan. Namun jika dalam kondisi tertentu, misalnya yang berkenaan dengan calon peserta didik titipan dengan data primer yang diperolehnya kurang dari standar, maka beberapa aspek lain akan menjadi pertimbangan.

Dan itulah yang pernah saya alami dengan usulan seorang peserta rapat rapat agar forum dapat menerima seorang jago futsal dari tingkat SD yang mau masuk ke tingkat  SMP. Dimana anak tersebut terkendala oleh hasil tes masuk. Terutama dari aspek tes akademiknya. Dan hasil itu telah mempengaruhi total nilai yang didapatnya. Sehingga hasil itu menjadikan dia berada pada urutan yang tidak masuk dalam bagian yang semestinya tidak diterima.

Jago Futsal

Kapan kita akan memberikan kesempatan bersekolah kepada anak-anak yang lemah di sisi akademik tetapi justru memiliki talen di bidang olah raga seperti calon jawara di olahraga futsal dan sepakbola? Demikian ungkap teman saya pada saat kami berargumentasi untuk menerima beberapa anak yang pintar di luar bidang akademik.

Usulan teman dalam rapat yang kami anggap penting itu tak urung menjadi bahan renungan peserta rapat yang lain. Karena bukankah hanya kecerdasan akademik yang telah menjadi atau dijadikan sebagai panglima di dunia pendidikan formal di negeri besar yang bernama Indonesia ini oleh kita bersama? Seperti bagaimana hasil ujian nasional di tingkat pendidikan SD dan SMP yang menjadi raja diraja di ranah pendidikan formal. Sehingga seluruh daya upaya kita kerahkan untuk sebuah sukses yang menurut saya adalah nisbi?

Namun ditengah hiruk pikuk tentang hasil pendidikan akademik tersebut, masih ada sahabat kami yang peduli kepada apa yang dimiliki oleh peserta didiknya. Sehingga dalam forum lembaga yang penting itu disuarakannya. Begitulah dinamika sekolah dimana saya menjadi bagiannya. Menyenangkan bukan? Menjadi bagian dalam sebuah lembaga yang setiap bagiannya memiliki kesempatan untuk ambil bagian dalam proses pengambilan keputusan sebagaimana dalam memutuskan para calon peserta didik dalam proses penerimaan peserta didik baru di sekolah kami.

Dan dengan kontribusi semacam itulah maka kami, sebagai anggota komunitas,  dapat tumbuh dan atau menumbuhkan diri kami sesuai dengan isu pendidikan yang menjadi komitmen baru dalam dunia pendidikan. Tentunya dalam ranah peningkatan pelayanan kepada kebutuhan anak yang menjadi peserta didik kami di sekolah dalam mengoptimalkan potensi dirinya untuk sukses di masa depannya.

Jakarta,10/03-Bukittinggi,17/03/2012.

No comments: