Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

25 March 2012

Seputar PPDB di Sekolah Swasta

Untuk yang kesekian kalinya, saya bertanya dan mencoba mencocokkan data kepada berbagai pihak yang terkait, antara lain kepada bagian pendaftaran, bagian keuangan, dan juga kepada kepala  sekolah, berkaitan dengan jumlah calon peserta didik baru untuk tahun pelajaran mendatang yang sudah dalam tahap penyelesaian administrasi setelah pengumuman diterima berjalan selama dua pekan. Sebuah pertanyaan yang sederhana, namun membutuhkan akurasi yang tepat.

Ketepatan data ini nantinya akan menjadi bahan untuk memastikan berapa jumlah calon peserta didik tersebut di kelas yang ditujunya di tahun pelajaran depan. Data yang akurat menjadi sangat penting bagi kami, karena dengan itu kami dapat memastikan jumlah siswa yang masuk tidak melebihi kapasitas jumlah siswa yang menjadi standar kami, untuk setiap kelasnya. Selain itu, tujuan kami dalam melihat dengan cermat jumlah siswa yang membayar tersebut,  juga untuk memastikan bahwa kelas kami tidak kekurangan. Maka untuk kepentingan itu, pihak keuangan pun terus menerus mengecek rekening koran dari bank rekanan kami secara up date.

Berkenaan dengan waktu PPDB pun, kami juga telah memulainya sejak akhir Januari setiap tahun berjalan. Ini juga menjadi strategi bagi kami yang bekrja di lembaga pendidikan swasta. Agar ketika Juni datang, kami telah aman untuk tidak berebut dengan sekolah-sekolah pemerintah yang nota bene memiliki daya tampung yang luar biasa besar. Baik yang berstatus RSBI atau yang reguler. Dan perjuangan ini nampaknya akan terus berjalan mengingat siswa atau peserta didik  adalah nadi kehidupan bagi lembaga pendidikan swasta. Sangat berbeda dengan sekolah di bawah bendera pemerintah.

Walau begitu, masih ada beberapa hal yang 'menggelikan' dari beberapa aparat yang sebenarnya dapat berperilaku lebih arif lagi. Ini tidak lain karena beberapa orang tersebut merasa (ber)kuasa. Seperti misalnya menegur kami karena kami dan teman-teman lain yang sama-sama sekolah swasta, telah mendahului jadwal yang dibuat oleh kantor mereka. Untuk hal seperti ini kami, saya terutama, akan tekun mendengarkan petuah mereka. Meski kami kasian terhadap mereka karena pengetahuan mereka terhadap kami, sebagai sekolah swasta yang juga berkontribusi pada dunia pendidikan di negeri tercinta ini. Naif bukan?

Juga, misalnya, ada yang memanggil kami dan mendudukkan kami seolah mengadili, hanya karena ada anak kenalannya yang kebetulan menjadi siswa cadangan dalam PPDB yang kami laksanakan tersebut. Dan untuk hal ini, kami, saya khususnya, geli juga. Sekaligus kasihan dengan orang-orang model seperti ini. Karena merasa bahwa kekuasaan telah dimengerti sebagai gertakan. Sementar kami,  mohon maaf, justru merasa kasihan dan prihatin. Saya berpikir bahwa orang-orang yang memiliki model seperti ini ketika ada mutasi, atau perubahan struktur yang ada di kantornya, maka akan  riskan untuk terserang penyakit.

Tetapi itulah sekelumit apa yang kami alami sebagai sekolah swasta di negeri tercinta ini. Jika apa yang saya kemukakan di atas adalah seputar penerimaan peserta didik baru, masih ada beberapa lembar lainnya yang kami rasa dan alami berkenaan dengan status kami sebagai sekolah swasta.

Jakarta, 14-25 Maret 2012.

No comments: