Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

01 May 2013

Ada Pohon Cincau di Sekolah

Beberapa pekan lalu, saya kembali menanam pohon cincau hijau daun berbulu di halaman belakang sekolah, yang bibitnya saya bawa dari kampung. Ini adalah penanaman pohon yang kedua setelah lebih kurang satu bulan sebelumnya saya menanamnya dengan jenis yang berbeda, yaitu cincau hujau daun panjang. Apa motivasi saya menanam pohon ini?

Yang pertama adalah nostalgia. Dimana ketika di kampung halaman, saya mengajak anak-anak untuk memetik daun cincau yang tumbuh di pekarangan rumah mbah mereka. Saya ajak anak-anak itu untuk meremas-remas daun tersebut di dalam sebuah loyang yang telah berisi air matang. Lalu setelah hasil remasan daun tersebut dirasa telah halus, maka kami menyaring air yang ketal itu. Untuk kemudian kami diamkan air saringan yang berwarna hijau pekat tersebut beberapa waktu.  Sore hari, ketika kami kembali setelah bepergian ke gunung untuk eksplorasi yang lain, cincau yang kami buat itu telah benar-benar siap disantap.

Pohon cincau daun panjang.
Dari nostalgia itulah saya memendam impian untuk mengajak anak-anak didik di sekolah melakukan hal yang sama. Memetik daun cincau yang mudah-mudahan pada bulan Oktober depan telah benar-benar siap panen, mencucinya, memblendernya, menyaringnya, lalu menikmatinya. Pasti sebuah kegiatan yang menguras rasa kepintaran anak-anak. Saya membayangkan kegiatan itu nantinya akan menjadi kegiatan yang menyenangkan sekaligus juga adalah kegiatan yang mengesankan. Semoga.

Kedua, saya ingin sekali mengenalkan kepada anak-anak didik itu tentang berbagai hal yang berkait dengan alam tropis dimana mereka harus menjalani hidup. Yatu tentang tumbuhannya.

Sebagamana yang telah pernah saya lakukan kepada anak-anak didik di TK, beberapa waktu yang telah lalu, yaitu tentang kelapa. Yang kebetulan tumbuh dengan baik di pagar halaman sekolah. Dimana kelapa itu saya petik, kemudian saya ajak anak-anak TK tersebut mengeksplorasi di bawah pohonnya, hingga pada akhirnya meminum air kelapa, serta mengerok buah kelapa yang masih muda itu bersama-sama. Dan pengalaman kedua ini juga meyakinkan diri saya akan pentingnya anak-anak itu belajar langsung tentang alamnya!
Pohon cincau daun berbulu.

Itulah barangkali motivasi saya mengapa saya melakukan sesuatu yang mungkin tidak menjadi bahan yang menyenangkan bagi yang lainnya.

Jakarta, 1 Mei 2013.

1 comment:

liseum said...

Yang butuh bibit atau daun cincao bisa hubungi kami chasiapro@gmail.com atau 082136712513 @Trims Prabowo JOgja