Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

03 April 2014

Alumni; "Mohon Doa Restu Ya Pak."

Siang itu, kami kedatangan tamu sebanyak lima anak yang merupakan lulusan dari sekolah kami, yang sekarang sudah duduk di kelas IX  di sebuah lembaga pendidikan favorit di Jakarta. Senang sekali bertemu dengan anak-anak itu. Yang ketika lulus dari sekolah masih berusia dua belas tahun. Maka tidak bisa di duga lagi bgaimana mereka bertambah ganteng dan cakepnya. Tidak salah bila ketika kali pertama bertemu, kami harus melalui tebak wajah. 

Bersyukur bahwa babak tebak wajah itu tidak ada komentar dari kami yang terlontar membuat percakapan berikutnya tidak enak. Jadi semua melalui fase tebak wajah itu dengan sukses. Tidak ada diantara anak-anak itu yang merasa menjadi korban bully dari kami.

Ini penting saya sampaikan, karena kadang diluar kesengajaan, ada diantara kami yang tiba-tiba angling dengan perubahan wajah anak didiknya, dengan komentar yang keluar; "Sekarang kamu kok kurus?"

Memang tidak ad yang salah dari kalimat itu Namun bukankah itu maksudnya bisa berarti bahwa karena dulu dia gemuk maka komentar yang muncul adalah seperti itu? Dan bagi remaja, meski tidak semua, itu menjadi kalimat pembuka yang tidak enak. Menjadi gangguan ketika harus berlanjut percakapannya.

Bagaimana Sekolahmu?

Nah kalimat pertanyaan inilah yang saya sampaikan kepada mereka para alumni yang memang datang bertemu dan menemui kami, para gurunya dulu, untuk menyampaikan permohonan doa restu akan kesuksesannya dalam menjalankan Ujian Sekolah esok hari. "Mohon doa restu ya Pak." demikian kata mereka seragam. "Kami akan melaksanakan Ujian Sekolah besok. Doakan bisa mengerjakan soal dengan hasil yang baik ya Pak." 

Dengan pertanyaan yang saya sampaikan tersebut, maka keluarlah beberapa cerita menarik tentang kelakuan anak-anak itu bersama kegiatan di kelasnya saat belajar bersama guru. Juga tentang bagaimana dia bersama kegiatan sekolahnya yang lain. Tentang bagaimana saat awal masuk sekolah degan situasi yang sungguh berbeda saat di SD hingga sempat membuatnya kaget dan drop. 

Tidak ketinggalan juga cerita tentang bagaimana Bapak atau Ibu guru dalam berinteraksi dengannya dan teman-temannya. Dengan 'penemuan' lucu anak-anak saat gurunya akan pamit ke 'bawah' karena ada 'keperluan' tetapi karena selulernya berbunyi dan si guru lupa kalau selulernya dalam kondisi loudspeaker, maka tedengar suara di seberang yang ternyata adalah tukang bakso yang memberikan kabar bahwa bakso pesanannya telah siap dihidangkan dan disantap. Dan tentunya tentang banyak hal.

Banyak hal yang pastinya bermanfaat untuk kami yang juga adalah guru. Maka cerita anak-anak alumni untuk tuuan meminta restu karena akan melaksanakan ujian sekolah tersebut, sungguh dapat kami jadikan cermin.

Jakarta, 3 April 2014

No comments: