Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

01 February 2024

Roof Top Nabawi


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Saya keluar kamar hotel yang terletak di tepi pagar masjid itu terlambat sedikit saja. Atau  kurang awal dari waktu sebelum Shalat Magrib. Matahari cahayanya masih terang benderang dengan warna lembayung yang kental di Kota Nabi Madinah Al Munawarah sore itu. 
 
Udara masih juga hangat. Kisaran 40 derajat. Dengan angin yang menghembuskan udara hangat itu diantara dinding-dinding hotel yang mengitari Masjid Nabawi. Dan kipas angin yang juga tak kalau sibuk menyemburkan angin dan air pada setiap tiang-tiang payung otomatis di sepanjang emperan Masjid.

Bergerak lekas berpacu dengan para askar yang berjaga di pintu-pintu masjid, yang akan menutup pintu manakala jamaah yang di dalam telah cukup kuota. Saya tetap dengan harapan bisa masuk masjid dan menemukan shaf di dalamnya. Setidaknya sebelum askar penjaga pintu menutup pintu gerbang yang saat itu masih terbuka.

Maka tatapan mata saya pada gate 17 melihat bagaimana askar telah mengarahkan pengunjung termasuk kami untuk menuju tangga yang berada di bagian kiri gerbang Masjid.

Begitu sampai di pelataran lantai atas  Masjid, Rasa takjub muncul.  Subhanallah.  Pelataran yang sangat luas. Tak terbayang sebelumnya  pada saat sebelum menginjakkan kaki disini. Luas sekali. Padahal saat kami berada di bagian lantai dasar Masjid, sering kami harus pintar dan sabar saat mendapatkan shaf shalat. Namun di roof top ini, saat saya sampai jamaah masih sedikit sekali. Sehingga kesan luas nya semakin nyata.

Kami, saya bersama saudara satu rombongan dari Surabaya, mencoba untuk mengenali Lingkungan. Maka perjalanan kami adalah mencari sudut-sudut pelataran.  Dan yang menjadi patokan eksplorasinya adalah kubah Raudah.

No comments: