Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

27 November 2017

Mononton Aktivitas Dermaga TPI Pekalongan

Saya sampai di lokasi TPI bersama istri pada Minggu tanggal 26 November 2017 pukul 06.00. Ya, hari itu kami keluar hotel sekitar pukul 04.50. Meski jam tangan menunjukkan waktu yang masih sangat pagi, tetapi jalanan telah terang benderang. Aktivitas warga Pekalongan di sekitar Jalan Cipto Mangunkusumo juga telah mulau kelihatan bergeliat. Abang becak terlihat mengayuh becaknya yang berisi tenda untuk berjualan di tepi jalan. Juga terlihat abang becak yang mengangkut dagangan.
Ternyata jarak yang kami tempuh untuk menuju wisata pantai dari hotel adalah 4,7 km
sebagaimana yang tertera di aplikasi online yang kami pesan.

Yang jelas, pagi itu kami telah mendapat driver online yang akan membawa kami menuju Wisata Pantai Pasir Kencana. Lokasinya berada di tepi pantai utara Jawa, yang wilayahnya masuk Kecamatan Pekalongan Utara. Yang menurut Panduan Peta Wisata yang kami dapatkan dari hotel hanya berjarak 3 kilometer saja.

Driver online segera membawa kami menyusuri Jalan Cempaka dari Jalan Cipto Mangunkusumo hingga ujung, kemudian kendaraan berbelok ke kiri hingga kami berada di bundaran Jatayu, untuk kemudian mengambil jalan lurus ke utara menuju pantai. Mungkin karena masih pagi, maka satu-satunya lokasi wisata disitu yang telah membuka pintu untuk kami kunjungi adalah Wisata Bahasa PPNP (Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan).

Perjalanan kami lanjutkan dengan berjalan kaki menuju ke dermaga dan sekaligus TPI (Tempat Pelelangan Ikan). Tentunya setelah saya meminta izin dari pegawai yang berjaga di rumah jaga PPNP tersebut.

Kunjungan kami ke TPI pada pagi itu merupakan pengalaman pertama saya. Tampak dua kapal nelayan sedang bongkar muatan. Ikan-ikan dalam plastik yang telah membeku terus menerus keluar dari lambung kapal kayu yang kemudian ditata berderet menurut jenisnya di pelataran pelelangan yang luas. Sementara dua kapal telah bongkar muatan, datang lagi kapal nelayan ke dermaga itu yang menunggu giliran untuk bongkar. Juga tampak para pekerja sedang menaikkan keranjang-keranjang tempat ikat ke atas kapal.

Sementara kami menonton aktivitas pekerja di dermaga itu, terlihat oleh kami dua sosok yang berbeda berdiri pada posisi yang berbeda. Seorang berdiri dekat dengan lokasi kapal yang sedang bongkar muatan, sementara yang seorang lagi berada di dekat kapal yang sedang menaikkan perbekalan ke atas kapal yang akan berangkat. "Itu anak pemilik kapal Pak." Kata seorang pekerja yang menemani saya.

Jakarta, 27 November 2017.

No comments: