Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

29 November 2017

Kampung Batik Pesindon, Pekalongan

Jalan masuk Kampung Batik Pesindon. Yang kalau di peta nama jalannya Pesindon Raya. Jalan ini hanya muat untuk satu kendaraan kecil. Jalan Pesindon Raya masuk melalui Jalan Hayamwuruk, Pekalongan.
Saya sempat memiliki persepsi yang salah berkenaan dengan lokasi dari dua kampung batik yang ada di Kota Pekalongan. Yaitu kampung batik Kauman dan kampung batik Pesindon. Ini tidak lain karena informasi yang saya dapat dari laman blog tentang dua kampung batik yang ada di Pekalongan tersebut. Hingga akhirnya saya membuka kembali peta dan mendatangi keduanya. Meski sama-sama berhubungan dengan Jalan Hayamwuruk, Pekalongan, jelas dua kampung batik ini berbeda lokasi. Namun tetap memungkinkan untuk dikunjungi dalam satu waktu yang beruntun. Mengingat kedua lokasi itu bersebelahan dengan dibatasi oleh Jalan Hayamwuruk dan Sungai yang relatif lebar. 

Batik Larissa yang ada di Pesindon Raya. Abang becak yang membawa kami menyarankan untuk mengetuk pintu toko yang masih tertutup rapat. Meski pada kaca pintu toko terpasang BUKA atau juga OPEN.
Yang ingin saya sampaikan disini adalah kampung batik Pesindon. Lokasinya berada di sebuah gang yang masuknya melalui Jalan Hayamwuruk, Kota Pekalongan. Saya datang di lokasi ini dengan diantar oleh abang becak dari hotel. Dimana kami berangkat masih relatif pagi seusai kami menonton kesibukan para nelayan yang sedang bongkar muat di Dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pekalongan.

Batik Suci punya Ibu Hajjah Tuti dan batik Asti di Pesindon Gg II. Karena kedatangan kami  tergolong masih pagi, dan kebetulan uang cash yang ada tinggal 100 ribu, maka jalan satu-satunya adalah debet. Dan karena juga Ibu Hajjah Tuti dan putrinya yang menemani kami memilih batik-batik andalannya terkendala untuk mengoperasikan pembayaran melalui debet, jadilah Ibu Tuti naik motor untuk menjemput putranya.
Saya bersyukur bahwa di lokasi ini saya mendapat cerita bagus dari Haji Ferdy dan Ibu Hajah Tuti, yang memiliki rumah tinggal dan tempat usaha sekaligus sebagai pengusaha batik di daerah tersebut.



Jakarta, 29 November 2017.

No comments: