Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

06 June 2014

'Membangun' Kejayaan Kembali?

Ada perasaan yang sangat getir ketika bertemu dan mendapat cerita tentang sebuah perjalanan keberhasilan yang berakhir keterpurukan akan kiprah sebuah lembaga pendidikan swasta. Sebuah kisah yang berawal pencapaian keberhasilan dan bahagia, yang pada ujungnya adalah sebuah keterpurukan serta keputusaasaan. Kisah yag lengkap dari seorang kakek yang berusia 74 tahunan, yang badan sebelah kirinya sedikit terganggu oleh stroke ringan yang pernah menderanya beberapa waktu yang lalu.

Perjalanan yang menakjubkan bagi saya, yang adalah pelaku bagi sebuah lembaga pendidikan swasta. Sebuah cermin yang berkilau jernih oleh penampakan diri sendiri. Bahwa perjalanan selalu akan berujung. Dan bahwa ujung harus selalu diwaspadai. Bukan untuk ditakuti, dicurigai, tetapi diwaspadai dengan cara setajam mungkin diprediksi.

Karena dengan ikhtiar bercermin dengan setajam mungkinlah sebuah prediksi benar-benar dapat menjadi langkah positif dalam menghindarkan diri kepada keterpurukan di sebuah akhir atau sebuah ujung. Itulah pelajaran berharga yang benar-benar membekas pada diri saya.

Oleh karenanya, tidak berlebihanlah bila dalam rekomendasi yang dimintakan kepada saya atas kunjungan dan kehadiran saya dalam sebuah fragmen diskusi beberapa waktu lalu di luar kota itu. Sebuah rekomendasi yang saya menyebutkannya sebagai tantangan dan sekaligus gambaran atau cermin.

Tantangan

Tantangan karena lembaga sedang terpuruk sebagaimana yang diceritakan itu adalah bentuk konkrit dari sebuah ujian yang sesungguhnya bagi kami sebagai lembaga pendidikan formal yang relatif besar. Dan sebagai ujian, maka tantangan yang terberatnya adalah mampukah kami menemungan kejayaan kembali bagi sebuah lembaga yang terpuruk tersebut?

Namun menjadi tantangan juga bagi saya sendiri agar ide dan pendapat saya pribadi tersebut mampu mewujud dalam tararan kesimpulan, keputusan, dan kebijakan, yang diambil oleh lembaga dimana saya bernaung di dalamnya?

Gambaran dan Sekaligus Cermin

Ini tidak lain karena lembaga yang sedang terpuruk itu adalah gambaran nyata bagi sebuah perjalanan kehidupan dalam mempertahankan diri untuk terus eksis. Sebuah cermin bahwa dalam perjalanan ternyata dapat melahirkan keberhasilan dan sebaliknya juga keterpurukan. Tidak hanya dalam perjalanan sebuah kerier seseorang saja, tetapi juga sebuah lembaga pendidikan.

Dan gambaran itu adalah sebuah cermin bagi kami sekarang. Cermin tentang bagaiamana menghindarkan diri dari sebuah situasi yang tidak berpihak kepada sebuah usaha eksistensi. Inilah yang saya anggap sebagai kazanah pembelajaran hidup. Gambaran yang begitu terang tentang bagaimana seharusnya agar kemenangan yang kita dapat dalam bertanding.

Jakarta, 6.06.2014.

No comments: