Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

02 July 2013

Di Trip Cirebon, Kami Bertemu Tulusnya Berderma!

Ini menjadi hal dan pengalaman kedua yang kami lakukan, pergi ke Cirebon bersama kawan-kawan dengan naik kereta api. Berbeda dengan kepergian kami yang pertama di bulan Maret lalu, untuk keberangkatan kami yag kedua ini dengan  60 peserta. Satu gerbong bukan? Maka suasana sejak awal hari, tepat pukul 06.00 di stasiun Gambir, menjadi meriah. Tentu dengan konferensi siber yang telah seru sejak pukul 05.00 dimana  teman-teman sedang berada di perjalanan, sebagiannya sedang melangkahkan kakinya keluar rumah tinggalnya menuju jalanan untuk tujuan yang sama, mengejar jam keberangatan.

Itulah waktu yang kami sungguh-sungguh telah tunggu bersama menjelang akhir tahun pelajaran 2012/2013 ini. Sebuah semangat yang nyaris tidak ada habisnya. Betapa tidak, kereta hanya dapat dinaiki di stasiun Gambir. Padahal ketika menuju Cirebon, kereta itu melalui stasiun Jatinegara atau bahkan Bekasi. Oleh karenanya, tidak ada pilihan lain selain semua kita harus pasti untuk sampai di stasiun Gambir sebelum pukul 06.00!

Alhamdulillah, tidak satu pun dari kami yang menjadi peserta trip tertinggal kereta api. Semua berangkat bersama. Bahkan sejak kereta berhenti di stasiun Gambir, kami langsung telah berada di kursi sesuai dengan nomornya masing-masing.
Wajah pelancong ketika sampai di Cirebon dan dalam bus menuju destinasi pertama, Nasi Jamblang Mang Dul.
Kegembiraan itu tetap terjaga hingga kereta sampai di stasiun Cirebon. Sebagaimana tampak dalam gambar, dimana kami telah berada di dalam bus tanggung, yang membawa kami selama kami berada di kota Cirebon lebih kurang 10 jam.


Gua Sunyaragi menjadi destinasi kedua kami. Foto bersama di depan pintu masuk pengunjung.
Nasi jamblang Mang Dul menjadi destinasi pertama. Selain ingin merasakan bagaimana nasi jamblangnya Mang Dul yang katanya pantas menjadi destinasi bagi pemburu kuliner, kamipun rata-rata belum sarapan dalam arti yang sesungguhnya. Bukankah kami harus berada di gerbong kereta di Gambir sebelum pukul 06.00?

Tujuan berikut adalah sebuah gua kerang yang juga masih berada di Cirebon. Sunyaragi, namanya. Lokasi yang menjadi tempat foto bagi sebagian rombongan kami yang muda-muda. Saking asyiknya berfoto, hingga melupakan kemana dan apa yang disampaikan oleh pramuwisata yang memang telah sepuh itu.

Lokasi ketika yang kami tuju, yang juga tidak kalah uniknya, adalah tempat kerajinan yang berasal dari kerang. Tempat wah yang merupakan milik Pak Haji Jimmy dan Ibu Nurhasanah. Tidak saja hasil kerajinan yang kecil-kecil yang berasal dari kerang, tetapi juga lampu gantung, dan bahkan perabot di ruang tamu! Gemerlap luar biasa indah!
Semua perabot yang ada dibuat dari kerang!
Dan, jangan pernah bilang pernah ke Cirebon jika belum berkunjung dan berbelanja di sentra batik yang ada di Cirebon, yaitu Trusmi! Inilah area keempat yang menjadi tujuan dari kunjungan kami.

Kami, adalah kelompok yang tetap sabar menunggu para pelancong yang seperti kesetanan berbelanja...
Di Trusmi, justru saya dan beberapa teman tetap duduk manis di sebuah tempat kongko yang disediakan di salah satu sentra batik yang ada. Sementara semua teman kami hunting batik lintang pukang. Ada yang berpindah-pindah toko dengan berjalan kaki, tapi ada juga yang berombongan menyewa becak.

Sore hari, menjelang pulang, kami tentu mencoba makan Empal Gentong, plus sate kambing muda di warung makan Haji Apud, yang lokasinya tidak jauh dari area kampung batik Trusmi.

Salah satu meja yang sedang menunggu makanan yang dipesannya. Sabar...
"Mengapa tidak menginap saja?" Begitu sapa perpisahan Ibu tuan rumah kepada kami ketika kami telah sampai di stasiun Cirebon untuk kembali ke Jakarta pada hari yang sama.

"Kami sama sekali tidak tahu kalau di Cirebon ternyata Ibu menyambut begini rupa ramahnya? Bukankah kami baru mengetahui setelah rencana kami tuntas?" Begitu kami hampur seragam membalasnya.

"Okey ya. Liburan depan semua harus menginap di rumah saya di Sangkanhurip. Harus menginap!"

Di kereta yang menuju Jakarta, kami, anggota rombongan trip Cirebon bulan Juni lalu terhenyak berpikir; masih ada hari gini orang yang setulus itu dalam berderma? Semoga keberkahan selalu melimpahinya. Amin!

Jakarta, 2 Juli 2013.

2 comments:

Gubuk Cerita said...

what a wonderful journey..
salam kenal nih ya, Pakde :)

Unknown said...

#WISATA CIREBON (1 HARI). *MP, MS, Snack
TIME DESCRIPTION
09.00 > > > > Tiba di stasiun Kejaksan, Cirebon (Perkenalan Tour Guide/Leader) *SELAMAT DATANG*
09.00 - 09.30 Menuju Nasi Jamblang "Mang Dul / Bu Nur" (Makan pagi)
09.30 - 10.00 Menuju Gua Sunyaragi (Tour , *12 Gua Batu Karang, 2 Gua yang bisa menuju Mekkah & China, Taman Air)
10.30 - 11.00 Menuju Keraton Kasepuhan (Tour, *Kereta Singa Barong, Museum, Lukisan bergerak, Tengkorak buaya putih)
11.30 - 12.00 Menuju Masjid Sang Cipta Rasa (Sholat Dzuhur bagi yang Muslim, *Adzan 7orang, Di bangun oleh Doa 9Wali, Kubah terbang, Pintu Masjid terkecil, 9Pilar Penyangga)

12.30 - 13.00 Menuju Gallery Lukisan Kaca & Kanvas “Indah Gallery”
13.30 - 14.00 Menuju Empal Gentong “H Apud” (Makan Siang)
14.30 - 15.00 Menuju Pabrik Kerajinan Kerang (Tour, *Hiasan dinding, meja kursi, lampu-lampu hias, Souvenir)
15.30 - 16.00 Menuju Desa Trusmi (Tour, *Batik mega mendung tulis/cap, Shopping)
16.30 - 17.00 Menuju Toko "Daud" (Tour, *Kerupuk melarat/udang/lambak, Sirup tjampolay, Sambal, Terasi, Oleh-oleh)
17.30 - 18.00 Kembali ke stasiun Kejaksan, Cirebon “Tour Selesai” (Tour Guide/Leader pamit) *SAMPAI BERJUMPA LAGI*
(++Air Mineral Botol 660ml, Kue Tapel *Jajanan asli khas Cirebon yang hampir punah)

#WISATA CIREBON ( 1 HARI )
Rp 274.900,- (10-14org = 1unit elf pariwisata 11-17 seat)
Rp 224.900,- (15-19org = 1unit elf pariwisata 11-17 seat)
Rp 249.900,- (20-24org = 1unit bus pariwisata 29-35 seat)
Rp 224.900,- (25-29org = 1unit bus pariwisata 29-35 seat)
Rp 194.900,- (30-34org = 1unit bus pariwisata 29-35 seat)
Rp 184.900,- (35-39org = 1unit bus pariwisata 35-47 seat)
Rp 174.900,- (40-44org = 1unit bus pariwisata 47-60 seat)
Rp 164.900,- (45-49org = 1unit bus pariwisata 47-60 seat)
Rp 154.900,- (50-54org = 1unit bus pariwisata 60 seat)
Rp 144.900,- (55-59org = 1unit bus pariwisata 60 seat)
Rp 134.900,- (60org = 1unit bus pariwisata 60 seat)