Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

25 February 2013

Dapat IPAD, Kalau Ikut Latihan...

Pagi itu, guru paduan suara kami sedang kebingungan untuk memulai latihan. Ini karena disebabkan oleh salah satu siswa yang ternyata belum datang ke sekolah. Kabar yang didapat, bukan lagi belum datang, tetapi justru tidak akan datang. Karena masih kelelahan setelah mengikuti kegiatan outing di hari sebelumnya. Maka masuk akal bila ia kelelahan dan malas untuk datang ke sekolah guna mengikuti latihan terakhir sebelum tampil dalam pentas musik pada esok hari.

Namun karena harus benar-benar siap pada saat tampil esok hari, maka tidak bisa tidak, latihan paduan suara harus terus berlangsung. Meski anggotanya tidak lengkap. Dan karena anggota kurang, maka terlihat ada 'lubang' dalam barisan paduan suara tersebut.

Kondisi latihan paduan suara dengan anggota yang tidak lengkap seperti ini menjadi kebimbangan tersendiri bagi sang pelatih. Mengingat ada nada dan sekaligus ritme lagu yang pada latihan hari itu harus diubah. Cukup beralasan bagi sang pelatih untuk menjadi terngiang-ngiang oleh ketidak kompakan.

Maka diantara jeda perpindahan dari satu lagu ke lagu lainnya, ia terus menerus membangun komunikasi dengan rumah dimana anak yang belum hadir tersebut berada. Baik melalui pesan pendek atau bahkan sesekali telepon.

Ketika hari menjelang siang, lebih kurang pukul 11.00, yaitu ketika saya kembali melihat anak-anak itu sedang latihan di plasa sekolah, saya diberi kabar bahwa anak yang tadi belum datang untuk latihan paduan suara, sekarang sudah berada di sekolah dan bahkan telah ikut serta latihan. Tentu saya gembira. Lebih-lebih dengan pelatihnya. 

Saya mencoba melihat dan memperhatikan anak yang baru datang tersebut. Mencoba menghafal wajahnya. Maklum, ini karena siswa yang harus saya hafalkan adalah 700. Karena saya tidak memiliki kelas. Jadi semua kelas yang ada di unit Kelompok Bermain hingga SMP adalah kelas saya. Meski belum semua berhasil saya hafalkan, setidaknya wajah mereka masuk dalam ingatan saya.

Hadiah IPAD

Ketika latihan memasuki waktu istirahat, dan kebetulan saya berada diantara anak-anak yang sedang dibagikan makanan kecil oleh Ibu Wakil Kepala Sekolah, saya berkesempatan untuk berdiskusi dan berdialog dengan semuanya. Dengan pelatih vokalnya, yang kebetulan juga adalah guru musik kami di sekolah. Dengan pelatih kareografinya, yang kami sewa untuk kegiatan khusus tersebut. Juga dengan anak yang sejak pagi tadi ditunggu-tunggu kehadirannya di sekolah. Tidak saja oleh pelatihnya, tetapi juga oleh semua rekan dalam satu kelompok paduan suara.

Namun saya terkaget-kaget dan bahkan tercengang, ketika bertanya "Terima kasih ya telah datang di sesi latihan terakhir har ini. Kamu pasti masih capek sekali ya sehabis outing seharian  kemarin. Hebat. Terima kasih sekali ya." Kata saya menegur anak yang kami tunggu-tunggu itu.

"Mengapa kamu akhirnya datang?" Tanya saya berikutnya berusaha menyelidik.
"Iya, soalnya, kata Mama kalau aku ikut tampil besok, Mama akan membelikan aku IPAD." Kata anak itu dengan nada yang datar dan biasa saja.

Jawaban itu, justru membuat saya tersengal. Kok? Bukan karena saya menjadi iri dengan barang yang dalam hidup saya masih masuk barang mewah tersebut. Tetapi memberi imbalan kepada anak untuk datang latihan paduan suara dan ikut serta dalam pementasan dengan IPAD?

Jakarta, 25 Februari 2013.

No comments: