Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

21 August 2014

Menununggu Tepuk Tangan

Ada dua makna tepuk tangan yang tiba-tiba terlintas dalam benak saya ketika pemapar dalam pertemuan diskusi transformasi sebuah lembaga pada sore itu. Utamanya karena saya menjadi bagian dari teman-teman yang sedang ditunggu oeh teman-teman yang lain, yang sering sekali kami sebut dalam komunitas yang bernama stake holder.

Ini tidak karena teman-teman bersama saya sedang dalam sebuah posisi yang bernaa transformsi. Dan ini pasti menjadi pengalaman yang tidak saja menjadi milik kami sendiri, tetapi juga teman-teman lain seperti Anda. Dimana seluruh garek-gerik dan sepak terjang kami akan menjadi bagian penting bagi sebuah arah yang diinginkan, yang disebut sebagai transformasi itu.

Dan yang berada di luar lingkungan kami itu, pastinya menunggu dari sejumlah sisi yang berbeda-beda, sesuai dengan minat dan motivasi teman-teman itu. Memang ada yang berada pada posisi menunggu angin bertiup. Ada juga sebagai penyokong karena rasa keinginannya untuk benar-benar bermigrasi menjadi bagian atau barisan yang bertransformer. Namun juga ada yang menunggu dan harap-harap apa yang sebenarnya akan terjadi. Juga mereka yang ketika bendera perubahan dikibarkan sudah pasang kuda-kuda untuk meragukanya karena memang berada pada posisi yang tidak berkenan untuk bertransformasi.

Atas kondisi seperti itulah maka kami dalam tim sudah bersiap untuk memantapkan tekad dan untuk tidak mudah berpustus asa ketika menjalani perjalanan hidup kedepan. Siap untuk diremehkan dan terus berharap sangat akan keberhasilan arah yang dijalaninya. Itulah kesiapan dan kobaran semangat bagi saya dan teman-teman di sore itu ketika sesi paparan awal sedang berlangsung.

Menununggu Tepuk Tangan

"Dan atas upaya yang akan Anda lakukan pada tataran operasional nanti adalah evaluasi dari komunitas yang ada terhadap kinerja Anda dan tim. Jika kami memiliki KPI untuk mengukur keberhasilan usaha ini, tetapi teman-teman yang ada tataran operasional itu memiliki tepuk tangan sebagai ukuran keberhasilan Anda semua." Demikian pemapar menyampaikan kepada kami dalam usaha awal dalam melakukan sebuah perubahan di sebuah lembaga. 

"Namun demikian, tidak hanya keberhasilan sja yang akan mendapatkan tepuk tangan dari teman-teman di tataran operasional tersebut. Tetapi juga ketika upaya Anda dinilai kurang berhasil. Oleh karenanya Anda sebagai agent of change harus tabah dan tetap optimis." Tutupnya dihadapam kami semua dan manajemen sekolah.

Itulah yang disampaikan pemapar ketika memberikan panduan kepada kai dan manajemen lembaga untuk sebuah awal dalam perjalanan perubahan. Dan saya secara pribadi, meski menyadari akan apa yang harus dilakukan, tetap saja grogi ketika berada dalam momen seperti itu. Tapi optimisme, memandu kami untuk terus berupaya maksimal. Semoga. 

Jakarta, 21 Agustus 2014.

No comments: