Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

31 July 2014

Saya tidak Tahu!

Pagi itu, meski sekolah masih libur, saya kebetulan berada di kantor. Memang bukn untuk bekerja. Karena sedang libur Idul Fitri. Akan tetapi karena lokasi sekolah dimana saya menjadi bagiannya dekat dengan domisili dari salah satu famili, maka saya menyempatkan diri masuk ruangan.

"Pak, apakah Bapak bisa memutarkan rekaman CCTV untuk kamera 2? Kebetuan batu akik saya hilang ketika sedang saya jemur di halaman." Kata seorang anggota keamanan sekolah kepada saya ketika ia masuk ruangan saya.

Permintaan itu tidak bisa langsung iyakan mengingat komputer kerja saya, yang terhubung dengan jaringan CCTV sedang posisi off. Selain itu, memang sebenarnya saya masuk ruangan kerja tidak untuk melakukan pekerjaan, mka tidak ada alasan bagi saya menyalakan komputer saat itu.

Namun permintaan itu, meski saya nilai tidak begitu penting, saya layani juga. Karena memang saya satu-satunya pegawai yang saat itu bisa dia mintai tolong. Dan saya berpikir bahwa mungkin sekali batu akik yang dia sedangbjemur dan hilang itu begitu berharganya.

"Sebenarnya bukan harganya Pak. Tapi saya benar-benar ingin mengetahui apakah ada diantara teman saya yang tidak berkata jujur." Jelasnya.

"Mengapa berpikiran seperti itu Mas?" Tanya saya.

"Karena semua orang yang ada di waktu itu sudah saya tanya dan konfirmasikan tentang keberadaan batu akik tersebut. Dan semua mengatakan tidak tahu. Oleh karenanya saya hanya ingin tahu apa sesungguhnya yang terjadi diantara teman-teman saya ini."  Jelasnya lagi. 

Berkelit tidak Tahu

Apa yang saya dapat ambil pelajaran dari peristiwa hilangnya batu akik setelah melihat rekaman CCTV itu? Tidak lain adalah perilaku integritas. Bahwa bukan barang yang 'hanya' berupa batu akik yang hilang. Tetapi ketika seseorang berkelit dengan kata tidk tahu, dan ternyata dialah sesungguhnya pelakunya, maka dimata orang yang berada di depan saya saat itu, telah runtuh martabatnya.

"Padahal saya sudah bertanya sama dia. Apakah mengetahui keberadaan batu akik saya yang sedang saya jemur? Dan jawabannya tidak tahu. Tetapi setelah lihat rekaman ini, saya tidak menyangka kalau Pak B itu begitu kelakuannya." Kata si anggota Satpam itu.

Jakarta, 31 Juli 2014.

No comments: