Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

30 April 2013

Komitmen itu, pada Tataran DO!

"Orang boleh saja berkomitmen Pak Agus, tetapi bukan berkomitmen hanya pada tataran konsep. Kalau seperti itu, maka itu namanya masih berkeyakinan. Orang yang meyakini pada sebuah pendapat, itu belum masuk dalam tataran kinerja. Ia masih menjadi orang yang memiliki konsep. Tapi orang yang berkinerja baik itu bila keyakinan yang baik tersebut dioperasionalisasikan dalam tataran kerja!"

Begitu antaralain butir-butir hasil pertemuan saya dengan teman lama yang datang mengunjungi saya untuk sebuah kegiatan silaturahim. Tukar pendapat danpandangan. Sebuah pertemuan yang tidak saya menyegarkan otak dan mensejahterakan pikiran, tetapi juga mengurai simpul kepenatan hidup atas situasi dan kondisi yang sehari-hari dapat menjauhkan kita kepada sebuah semangat untuk terus menerus berbeda dan membaik dari hari ke hari.

Ketika saya mencoba membuat rumusan dari hasil curah gagasan tersebut, sedikit bingung juga ketika saya harus menuangkan kata dalam rangkaian sebuah alur pikir. Namun agar tugas saya segera tuntas, maka perjalanan harus selalu maju. Dan paragraf itulah yang akhirnya mampu saya tuang disini.

Salah Merumuskan 

Apa yang menjadi bahan diskusi kami pada siang menjelang sore itu adalah tentang bagaimana masih ada teman-teman kita di sekolah yang selalu pintar dan hebat ketika merangkai kalimat tanya dan berpendapat pada saat sebuah seminar digelar. Bukan itu saja, karena kalimat-kalaimat yang terurai itu megalir bersama logika yang mengisyaratkan kepintaran.

Atau juga ada teman lain yang begitu memesona hadirin yang mengikuti training atau pelatihannya ketika sohib tersebut berdiri di depan mimbar sebuah seminat atau pelatihan tentang profesionalisme dan kreatifitas, atau tentang menjadi guru yang baik. Tetapi ketika kami juga adalah teman-teman mereka di saat yang bersamaan sebagai guru di dalam kelas, maka kami menjadi kecewa.

Ada jarak yang lumayan jauh antara konsep dan pemikiran yang  mereka sampaikan dalam kalimat-kalimat di dalam seminar tersebut dengan ranah operasional di dalam kelas, ketika mereka harus berhadapan dengan anak didik dan materi pelajaran di dalam kelas. Jarak yang jauh itu misalnya, karena sulitnya anak-anak di kelas mendapati teman-teman saya itu untuk datang tepat pada waktu dimana teman saya itu punya jam pelajaran di sebuah kelas, misalnya.

Dari realitas itulah saya takut untuk terlibat salah dalam merumuskan apa yang berkembang dalam curah gagasan dan diskusi tersebut. Lalu seorang teman mengatakan kalau kadang kita masih sering kurang memberi arti bahwa; komitmen kita terhadap sesuatu itu tercermin pada sejauh mana do yang kita lakukan dalam keseharian hidup selama menjalankan amanah profesi. Mungkin.

Jakarta, 30 April 2013.

No comments: