Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

26 March 2013

"Morning Sick"

Ini bukan penyakitnya ibu yang sedang mengandung bayinya. Yang karena nyidam, maka sang ibu akan selalu dihinggapi sakit yang selalu datangnya di pagi hari. Ini adalah penyakit dari salah satu anak didik kami di sekolah. Yang selalu belum bisa tune in ketika pagi hari datang ke sekolah. Ia akan sedikit merengek-rengek untuk berpisah dengan pengantarnya. Peristiwa merengek-rengek itu durasinya tidak terlalu lama. Dan biasanya, setelah waktu merengek itu cukup, maka si anak akan secara bertahap mau berpisah dengan pengantarnya. Inilah penyakit yang saya sebut sebagai 'morning sick' itu.

Pagi itu

Seperti apa yang saya temui pada pagi itu di halaman depan KB/TK dimana saya mengabdikan diri sebagai guru. Setelah saya bersama anak-anak di halaman belakang sekolah, saya mencoba untuk berpindah lokasi di halaman depan gedung KB/TK. Di sana sudah ada seorang Ibu guru yang duduk di pinggiran pintu masuk.

Dari jauh terlihat kalau ibu tersebut memangku seorang siswinya. Padahal sinar matahari pagi langsung menyengat seluruh badan mereka. Setelah dekat, baru saya mengetahui siapa siswi yang dipangku oleh ibu guru itu. Seorang siswa yang selalu bermasalah ketika pagi hari datang ke sekolah. Karena hampir selalu, maka semua guru yang ada di TK maklum akan keadaan itu. Dan selalu juga kalau sudah mengalami tahapan ngambek tersebut, anak itu akan berani masuk dalam kelompok teman-temannya, tentunya dengan tahap demi setahap.  

"Mengapa harus dipangku Bu Guru ya?" Spa saya. Tidak ada ekspresi apapun yang dapat saya tangkap di wajah anak itu. Hanya gurunya memberikan informasi kepada saya tentang prosesi anak yang dipangkunya itu.

Meski tanpa suara yang jelas tentang apa yang disampaikan bu guru tersebut karena mungkin menjaga agar anak yang dipangkunya tidak tersinggung sehingga nantinya malah menjadi berkobar-kobar, sayapun segera maklum. Teringat  akan bagaimana kalau anak itu di pagi hari.

Beberapa lama kemudian, sembar kami menyambut temannya yang baru datang ke sekolah, memberikan salam kepada mereka, maka lambat laut konsentrasi kami tidak saja tertuju kepada si anak penderita 'morning sick' tersebut. Tampaknya inilah tahapan awal anak itu dalam mempersiapkan diri memasuki kondisi normalnya.

Tanpa berpikir panjang lagi, saya mengulurkan tangan saya untuk menggandeng tangannya dan mengajaknya untuk masuk ke ruangan kelas. Di dalam sudah ada beberapa temannya yang sedang bermain puzzle dan ibu guru yang lain.

Itulah pengalaman saya di suatu pagi bersama anak yang menderita penyakit 'morning sick'. Sebuah 'permainan' drama yang kalau bukan saya yang memerankan, maka para ibu guru KB/TK. Seru sekali bukan?

Jakarta, 26 Maret 2013.

No comments: