Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

27 March 2011

Penagih Hutang di Sekolah

Hati-hatilah menjalani seluruh aktivitas hidup bila Anda adalah orang yang memiliki hutang. Kalimat ini bukan untuk menakut-nakuti para pengemplang BLBI yang sebagiannya lari dan bahkan kabur dari  bui dan hingga kini tidak terendus baunya.  Bukan itu. Karena untuk apa saya menakut-nakutinya. Bahkan negara ini pun sudah terbukti untuk sekian tahun telah atau belum juga berkemampuan membuat mereka bertangungjawab atas hutang-hutangnya.


Tulisan ini hanya sebagai pengingat bagi siapa saja pembaca, yang meminjam atau memiliki pinjaman uang dan karena kepepet dan memang beritikad baik masih berkomitmen untuk mengembalikan hutang-huntangnya. Atau paling tidak Anda sebenarnya tidak atau tidak mampu mengembalikan karena tiba-tiba Anda menjadi orang yang tidak mampu. Anda jatuh menjadi ghorimin dalam bahasa agamanya.

Tamu tidak Diundang

Saya tidak begitu faham apakah orang yang akan saya ceritakan ini masuk dalam kategori pengemplang hutang atau masuk dalam ghorimin. Tapi begenilah yang terjadi pada pagi itu, Rabu, 23 Maret 2011, di sekolah yang kami sangat banggakan. Seorang laki-laki datang ke sekolah dan bertemu dengan seorang guru kami dilantai atas. Ya, tamu yang tidak diundang.

  • Ada yang bisa dibantu Pak? Mau bertemu dengan siapa? Tanya guru.
  • Mau bertemu dengan Tono Bu? Jawab tamu.
  • Kelas berapa Pak? Tanya guru lagi, meminta kejelasan tamu.
  • Saya tidak tahu jelas berapa ya Bu?
  • Maaf, bapak siapanya Tono?
  • Saya bukan siapa-siapanya Bu.
  • Loh, kalau begitu apa tujuan bapak menemui Tono?
  • Ayahnya punya hutang Sama saya. Jadi saya ingin ketemu anaknya. Jelas tamu.
  • Kalau itu alasan bapak mau bertemu Tono, kami tidak ijinkan. Karena bapak ada indikasi akan menculik Tono.  Ancam guru sekaligus menjelaskan dengan nada gugup karena shok mendengar tujuan tamu.

Dan alhamdulillah, mendengar apa yang disampaikan guru, tamu itu balik kanan setelah mohon maaf. 

Peristiwa tersebut langsung menjadi bahan evaluasi kami di sekolah. Satpam, yang memberikan ijin kedatangan tamu, langsung kami jadikan sumber utama bagi pembahasan kronologi peristiwa tentangnya. Sekaligus juga sebagai pihak pertama yang kami evaluasi. Dan dari rekaman cctv didapati bahwa orang tersebut sudah 'menggambar' sekolah sejak satu hari sebelumnya. Ia, tamu yang tidak diundang tersebut, ditemani seorang Ibu,  tampak memarkirkan kendaraannya di tempat parkir sebelum akhirnya bertemu dan berbincang dengan Satpam yang tugas jaga hari itu.

Siang hari setelah kejadian pada hari Rabu itu, saya menyampaikan kronologi kejadian kepada ayah Tono saat menjemput di ruangan saya. Ayah Tono tampak gugup ketika tiba-tiba harus kami ajak diskusi di ruangan. Dalam pertemuan itu, saya wanti-wanti  sekali, berpesan sekali, agar masalah hutangnya menjadi perhatian atas keselamatan anandanya.

Pesan itu harus saya sampaikan karena tampaknya, para penagih hutang pun, sudah nyaris tidak punya tatakrama terhadap dunia pendidikan di sekolah. Nyaris pula sama terhadap perebutan anak ketika suami-istri memutuskan untuk berpisah dan cerai. Sekolah menjadi tempat yang empuk bagi kancah kebejatan sebagaian masyarakat yang sedang  dihinggapi penyakit kalap.

Kepada teman guru, inilah lahan baru bagi perjuangan memegang teguh amanah. Selamat berjuang!

Jakarta, 25-27 Maret 2011

2 comments:

Anonymous said...

"jay_situs@yahoo.co.id":
Masya Allah...jadikan pengalaman, tingkatkan prosedur penerimaan tamu, terutama pintu masuk dari Satpam, bila perlu tinggalkan KTP atau identitas yg valid, berikan ID Card Tamu dan wajib di sangkutkan di dada. kita hrs curiga pada siapa saja yg masuk lingkungan Civitas Akademika Sekolah Tugasku (bukannya menuduh/suudzon) walaupun untuk keperluan sekecil apapun.... (maaf ya seperti anggota aja nih...)

Anonymous said...

Kie.Zakiyah
Kindergarten Teacher
Tugasku Islamic School: Waduuuuhhh....hrs lbh hati lg ya Pak...Makasih Pak tuk infonya..