Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

13 April 2009

Bird View

Saya bertanya kepada orang seberang, tentang bagaimana Polisi menguraikan kemacetan di negaranya sono. Dia cerita kalau Polisi menggunakan heli dan berputar-putar di persimpangan yang terkunci dan terlanjur macet. Sang Pilot akan memberikan kabar kepada teman yang ada di bawah, jalan mana yang dapat menjadi pembuangan atus kendaraan. Karena teman di bawah sangat boleh jadi tidak mengetahui arus lalu linta yang masih kosong dan yang sudah macet secara menyeluruh di sebuah wilayah. Sedang teman yang ada di atas jelas sekali melihat kemungkinan-kemungkinan sebagai alternatif melancarkan arus lalu lintas.

Nah oleh karenanya, cara atau paradigma tersebut banyak disebut sebagai cara berpikir holistik atau bird view. Mungkin masih ada nama lain yang saya tidak tahu. Lawan dari prinsip berpikir tersebut adalah kaca mata kuda. Dimana kita akan menjadi cepat memberikan kesimpulan terhadap satu permasalahan yang kebetulan hadir di hadapan kita meski tahap eksplorasi informasi belum kita lakukan. Sehingga jika terdapat satu opini yang menyertai masalah tersebut, maka serta merta kita membuat kesimpulan. Dalam sebuah Editorialnya, Media Indonesia menyebutkan fenomena ini dengan istilah cara berpikir pendek. Edotorial ini dibuat untuk menyikapi pola kerja KPU yang mudah berubah beberapa waktu lalu.

Bagaimana di Sekolah?

Misalnya saja ketika kami di sekolah menerima beberapa informasi yang berkenaan dengan kinerja siswa kita dibandingkan dengan siswa yang belajar di sekolah lain. Setting dari obyek yang dibedakan tersebut adalah tempat belajar tambahan yang sekarang marak dengan sebutan bimbingan belajar. Nah, informasi yang sampai kepada kita adalah betapa siswa kita yang ikut dalam bimbingan belajar tersebut berada dalam tempat yang ada di bagian bawah. Oleh karenanya kita mendapati masukan bahwa sekolah kita kurang baik?

1 comment:

Anonymous said...

Pak Agus Lis yang baik,
sebagai sebuah komunitas pembelajar, selayaknya setiap guru juga punya cara pandang jenis ini. Dengan demikian guru terbiasa berpikir dalam dan sebagai sebuah sistem. Tentunya hanya tipe kepimpinan yang berpola 'shared leadership' yang memungkinkan ini terjadi.

Keep blogging Pak Agus tercinta.
May Allah SWT bless you and your family. Amin