Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

07 April 2015

Sertifikasi Guru #7; Data yang Jujur

Catatan kali ini saya akan mulai dari kiriman foto WA teman tentang pernyataan kejujurannya pada saat menandatangani verifikasi data sekolahnya. Tidak lain berkas yang harus ia tandatangani adalah berkas sertifikasi guru untuk syarat turunnya tunjangan guru profesional triwulan pertama tahun 2015. 

Beginilah bunyi WA yang saya kutip:

Saya kepala sekolah ............    menetakan bahwa data yang dikirimkan ke server Dapodikdas Kemendikbud adalah benar sesuai dengan fakta di sekolah yang saya pimpin. Apabila terjadi rekayasa data maka saya bersedia dikenakan sanksi moral, sanksi administrasi serta tuntutan ganti rugi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Data ini sudah diperiksa kebenarannya oleh pihak sekolah untuk diperbantukan dikirimkan oleh operator sekolah.

Tertanda Kepala Sekolah,
........... (Nama Sekolah)
........... (Nama Kepala Sekolah)

Ya            Tidak

"Bagaimana menurut Bapak dengan komitmen yang harus saya penuhi sebelum semua saya kirimkan sebagai data guru untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi?" Tanya teman saya kepada saya via telepon. Dia bertanya dengan kalimat seperti itu sesungguhnya sedang meminta penegasan kepada saya untuk menjawab bahwa kita harus jujur. Dan itu nampak menjadi tuntutan dia kepada saya, setidaknya nanti saya dapat memberikan dukungan argumentasi ketika dia harus berhadapan dengan teman-teman guru profesional di sekolahnya, yang masuk dalam golongan senior.

"Apa yang Ibu sedang butuhkan dari saya? Apakah sekedar pendapat untuk mengatakan jujur? Atau mungkin seharusnya ada hal lain yang Ibu tuntut dari saya?" Tanya saya sedikit menantang. Tujuannya tidak lain agar teman saya ini berani mengatakan apa yang semestinya menjadi haknya untuk mendapat dukungan dari saya sebagai seniornya.

Akhir cerita, kami sepakat untuk benar-benar memberikan data yang memang apa adanya. Dan sebagaimana yang sudah ia dan saya duga, kami harus memberikan penjelasan dengan berbagai gaya bahasa dan dari semua ranah pemikiran yang baik-baik. Termasuk juga harus mengatakan satu kata; tidak, ketika ada senior lain yang ternyata tidak masuk di akalnya apa yang telah kami jelaskan.

Itu semua karena kami yakin sekali bahwa jujur adalah pintu gerbang keberkahan. Semoga. Amin.

Jakarta, 7 April 2015.

No comments: