Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

10 November 2012

Meminta Tanda Tangan

Kedatangan tokoh nasional di bidang seni dan politik ke sekolah kami pada kegiatan kepahlawanan yang berlangsung pada hari Jumat, 09 Nopember 2012, tampaknya memberikan dampak positif pada peserta didik kami tentang kebangsaan dan kebanggaan sebagai bagian dari Indonesia. Oleh karena itu, sejak pembukaan acara kegiatan hingga akhir, antusiasme anak-anak itu tempak sekali pada seluruh ekspresi yang ditampakkannya pada keseluruhan prosesi kegiatan. Tepuk tangan, menyanyi bersama, dan colotehan kekaguman seperti  tiada henti mengiringi seluruh acara tersebut.

Itulah tampilan luar biasa mengesankan akan maestro biola Indonesia, Bapak Idris Sardi, yang lebih berkenan untuk dipanggil Mas Idris, dengan atraksi kepiawaian biolanya pada seluruh lagu yang dibawakan lebih kurang 45 menit, Pak Dedi Gumelar, yang juga terkenal sebagai Mi'ing dalam dunia lawak Indonesia, serta Pak Iwa K, yang adalah rapper Indonesia.

Dan sebagai penutup dari antusiasme peserta didik, adalah meminta cinderamata para tamu yang menjadi nara sumber kebangsaan kami saat itu, dalam bentuk tanda tangan. Sebagian besar anak-anak itu telah mempersiapkan lembaran kertas untuk tanda tangan tamu kami. Tidak saja siswa sebagai peserta didik kami, diantara kami pun ada yang ikut membuat antrian.

Berbeda

Namun dari seluruh peserta yang meminta tandatangan itu, saya bertemu dengan seorang siswa yang paling berbeda. Dia masih duduk di kelas 4 SD. Yang berarti, karena keterbatasan tempat acara, maka kelas 4 SD termasuk kelas yang tidak ikut dalam prosesi revitalisasi kebangsaan pagi itu. Oleh karenanya, tidak berlebihan jika saya menyebut dan menggolongkannya berbeda.

Anak ini datang ke ruang istirahat para nara sumber kebangsaan kami dengan buku dan pensilnya, ketika para tamu itu akan meninggalkan sekolah. Saya membuka, dan  segera memfasilitasi anak itu ketika saya ketahui apa yang diingikan. Dan peristiwa itu adalah satu-satunya peristiwa yang memang sungguh berbeda. 

Ketika giliran meminta tandatangan dari Pak Dedi Gumelar, maka anak dengan seruling recorder diminta anggota DPR RI dari komisi pendidikan itu untuk memainkannya. Mengalunlah lagu Suwe Ora Jamu dari rekorder itu. Maka semua yang ada di ruang istirahat tersebut bertepuk tangan memberikan apresiasi.

Dari peristiwa itu, saya membuat catatan ini untuk mengabadikan keyakinan saya sendiri, bahwa anak-anak itu adalah inspirator bagi saya dan guru-guru di sekolah. Oleh karenanya, berilah kesempatan kepada mereka untuk mengekplorasi apa yang ada di sekitarnya. Termasuk untuk meminta tanda tangan dari nara sumber kebangsaan yang datang di sekolahnya untuk sebuah kegiatan kepahlawanan!

Jakarta, 10 Nopember 2012.

No comments: