Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

24 November 2013

Kesamaan Kue Balok di Bandung dengan Kue Bika di Padang Panjang

Ketika melihat bagaimana kue balok yang ada di Rumah Makan Bancakan Bandung saat dibuat, ingatan saya langsung di sebuah tempat pembuatan kue yang cara membuatnya serupa, yaitu di Padang Panjang, Sumatera Barat. Namanya kue Bika, yang dimasak dengan cara memberikan panas api dari kayu bakar yang ada di dalam tungku yang bawah dan di atas adonan yang telah disiapkan. Ini tidak lain karena cara memasak dari kedua jenis panganan tersebut sama. Yaitu menggunakan panas api bawah dengan api atas.

Tatakan bakar dengan panggangan api dari bawah dan dari atas.
Namun demikian, memang citarasa dari kedua kue tersebut jauh berbeda. Kue balok yang ada di Bancakan Bandung itu serupa sekali dengan kue pancong yang sering kami konsumsi di rumah pada saat saya kecil di desa Sritejokencono, Punggur. 

'Wajah' kue balok ketika panggangan atas diangkat. Mekar manawan menarik selera.
Sedang kue bika yang saya temui di kota Padang Panjang, berupa hasil masakan dari adonan tepung dengan campuran suwiran kelapa setengah tua. Yang menghasilkan pagangan jauh berbeda dari apa yang saya saksikan dan pesan di Bandung tersebut. Namun dari cara memasaknya tersebut, saya disuguhi sensasi bagaimana tradisi memasak yang ditemukan oleh para pendahulu. Sebuah teknik dan teknologi tepat guna maha pintar.

Jakarta, 24 Nopember 2013.

1 comment:

Anonymous said...

Dear Mas Agus,

Boleh minta kontak email-nya? Saya tertarik dengan artikel Mas di atas. Terima kasih.