Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

25 November 2013

Taksonomi Bloom Masih Berlaku?

"Selamat hari guru untuk teman-teman guru dan siapa saja yang berkidmat untuk dunia pendidikan di tanah air!"

Tidak terlalu istimewa jika kalaimat itu saya sampaikan kepada diri saya sendiri. Bukankah hari ini adalah hari guru? Dan saya dari ruangan kantor mendengar bagaimana hebohnya anak-anak didik kami yang masih duduk di bangku SD meniupkan terompet sebagai peringatan hari guru. Dan rupanya, setelah terompet tersebut ditiupnya, kue tart yang telah disiapkannya pun di potong dan dibagi-bagikan. Tentunya ini atas peran serta guru menyampaikan informasi kepada anak-anak didiknya tentang hari istimewa ini. 

Taksonomi Bloom Masih Berlaku?

Khusus untuk mengingatkan kepada saya pribadi terhadap hari guru ini, saya telah mencatat atas  teman yang telah menjadi mantan. Teman saya itu adalah mantan pegawai yang pernah menjadi pejabat kepala sekolah. Tentunya tidak baik jika saya sampaikan disini sekolah mana yang pernah dikepalainya. Dan Anda, pasti akan terjengkang karena kaget dan karena terlalu tidak percayanya, bila saya sebut sekolah tersebut.

Yang jelas, saya sungguh kagum atas apa yang telah dicapainya. Karena saya sangat yakin bahwa untuk jabatan yang pernah dipegang teman saya itu, penuh persaingan. Dan selain persaingan, dalam mengarunginya pun akan penuh onak dan duri. Atau kalau dalam istilah Paul G Stolz dalam Kecerdasan Adversitasnya, sebagai tantangan. Dan teman saya ini adalah tipe untuk climber. Dahsyat bukan?

Tiga domain tujuan pendidikan dalam Kurikulum 2013. Menerjemahkan Taksonomi Bloom.
Alhasil, dalam catatan saya ini yang akan saya jadikan hikmah adalah bagaimana sahabat itu berpendapat tentang praktek pendidikan yang begitu mengagetkan saya. Padahal, teman saya itu adalah pelaku utamanya. 

Belakangan saya tidak tahu lagi apa yang menjadi motivasi sehingga ia mengemukakan dalam sebuah diskusi kecil bahwa pembelajaran yang dilandaskan kepada tujuan pendidikan Benjamin S Bloom sudah tdak berlaku lagi. Sudah kuna. Begitu katanya setelah saya sampaikan kepada forum agar teman-teman guru di lapangan benar-benar memahami  taksonomi Bloom itu, untuk dapat menjadi cara berpikir dan cara bertanya guru kepada siswanya saat berinteraksi. 

Lalu, bagaimana pula dengan taksonmi Bloom ini dalam realita pendidikan di sekolah pada hari ini? Benarkah tidak berlaku lagi sebagaimana pendapat teman saya yang adalah mantan kepala sekolah hebat itu?

Inilah hikmah yang harus menjadi pelajaran untuk saya. Utamanya karena saya adalah guru. Dan hari ini adalah hari guru. "Selamat Hari Guru."

Jakarta, 25 Nopember 2013.

No comments: