Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

15 October 2012

Idul Adha #5; Ide Menjual Hewan Kurban


Pagi itu seusai menemui DKM, kami kembali ke rumah dimana salah seorang teman kami mengakomodas. Bergiliran kami mengantri untuk mandi atau keperluan lainnya di kamar mandi. Setelah ini, perjalanan berikutnya yang kami rencanakan adalah untuk pergi ke lokasi dimana tempat peternak kambing berada. Disampaikan oleh nara sumber dari orang setempat bahwa, lokasi dimana kami dapat bertemu dan bertransaksi dengan peternak sekaligus penjual kambing, lebih kurang jaraknya memakan waktu perjalanan setengah jam dari lokasi yang kami pilih sebagai tempat kegiatan 'tebar hewan kurban' sekolah kami pada tahun ini.

Di sela menunggu giliran untuk mandi itulah, seorang bapak warga desa datang dan bermaksud menyampaikan aspirasi kepada kami berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan 'tebar hewan kurban' nanti. Sebagai perwakilan dari teman-teman, maka saya  menyambut warga itu. Dia datang seorang diri. Saya mengira akan ada sesuatu yang barang kali dapat menjadi rujukan atau masukan atau mungkin juga pertimbangan terhadap pelaksanaan 'tebar hewan kurban' yang insyaallah akan berlangsung pada Jumat, 26 Oktober 2012. Untuk itulah saya menyiapkan diri untuk mendengar apa yang menjadi aspirasinya.

Namun sebelum Bapak tersebut itu menyampaikan sesuatu kepada saya, dua teman saya yang semula ada di luar rumah masuk dan duduk disebelah saya untuk menemani. Kami bersiap menyimak.

Lalu disampaikanlah apa yang menjadi aspirasi yang diakuinya sebagai pendapat pribadinya. Kata-kata sebagai pendapat pribadinya, ia ulang hingga lebih kurang tiga kali. Juga permohonan maafnya bahwa ia merasa lancang untuk menemui kami dan menyampaikan sesuatu. Dikatakannya bahwa Ia bersyukur karena masjidnya pada tahun ini  akan menjadi salah satu tempat pemotongan hewan kurban dari anak-anak yang ada di Jakarta. Ini adalah peristiwa yang menyenangkannya dan pasti juga warga lainnya.

 
Namun dia mengusulkan bagaimana jika hewan kurban nanti tidak dipotong semua. Tetapi ada yang disisihkan untuk kemudian diuangkan, dan uangnya nanti dapat dibelikan material bangunan guna meneruskan atau melanjutkan proyek pembangunan masjid yang belum kelar? Aspirasi yang disampaikannya itu terasa lancar dan tidak ada sesuatu beban yang menghalanginya. Sebuah aspirasi yang lahir dan muncul mengalir begitu saja secara lugu.

Kami semua kaget dengan aspirasi yang disampaikan itu. Ta[i agar kami semua tidak terjebak kepada situasi mengagetkan itu, Akhirnya saya mengajak Bapak itu untuk menyerahkan kepada kami proposal pembangunan masjid. Dari proposal itu  saya berjanji untuk meminta teman di Jakarta dapat membantu atas pembangunan masjidnya itu. Tapi saya juga menekankan agar semua hewan kurban harus dipotong sesuai amanah yang diberikan kapada panitia tanpa terkecuali.

Pengalaman itu selain mengagetkan juga menyadarkan kepada kami bahwa; beragama harus dengan Ilmu.

Jakarta, 15 Oktober 2012.

No comments: