Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

12 February 2012

Ketika Alumni Cerita Tentang Bully

Satu tahun pelajaran hampir tuntas pada saat saya menerima cerita ini dan menuliskannya dalam artikel hari ini. Namun masih ada kejadian yang menimpa mantan peserta didik saya yang sekarang melanjutkan ke sekolah lanjutan. Dan sebagaimana anak yang lain, maka pada saat memungkinkan, para alumni itu datang dari berbagai sekolah untuk sekedar melepas kangen sesama mereka dan dengan kami di sekolah. Dan lahirlah berbagai cerita tentang perjalanan sekolahnya selama ini. 

Dan sembari mereka saling berbagi cerita dan kisah, kami membagikan kepada mereka survey alumni. Yaitu survey yang berisi tentang tanggapan mereka terhadap kami sebagai lembaga atau kami sebagai yang pernah menjadi pendidiknya di kelas dahulu. Pasti akan menarik melihat tanggapannya itu karena sekarang posisi mereka bukan lagi sebagai peserta didik kami lagi. Dan justru karena itulah maka mereka akan memiliki cara pandang dan tanggapan yang pasti telah ada komparasinya. Dan karenanya, disitulah letak daya tarik yang ingin kami ketahui.

Diantara mengisi survey yang kami beri itu, mereka saling melontarkan cerita dan bahkan keluh kesah. Seperti  beberapa kali mereka harus mengerjakan tugas di kelas dari guru mata pelajaran, karena guru tersebut segera meninggalkan mereka begitu tugas yang harus diselesaikan telah  Pak guru  sampaikan.

Juga tidak mudahnya mereka dapat bercengkerama dengan guru, baik diantara guru mengajar atau bahkan sebelum masuk kelas di pagi hari, waktu istirahat, atau bahkan saat pulang sekolah. Mereka melihat guru selalu sibuk  sehingga sulit memberikan waktunya untuk sekedar berhenti di lorong sekolah dan mengobrol dengan mereka. Dan mereka merasa kehilamgan itu.

Bahkan mereka harus didiamkan ketika suatu kalau ada diantara mereka yang  menjadi korban bully yang dilakukan oleh kakak kelasnya. Guru hanya menyarankan agar ketika memberikan laporan lengkap dengan memberikan nama dan kelas pelaku bully. Sebuah syarat yang  pada akhirnya harus memendam sakit hatinya kepada kakak kelas karena masalah yang tidak terselesaikan meski ia telah melaporkan kejadiannya kepada guru?

Atau cerita lainnya yang benar-benar dapat kami jadikan cermin untuk memacu kami sebagai guru dan pendidik  yang lebih baik lagi. Guru yang pantas mendapatkan penghargaan dari para peserta didiknya karena keteladanan dan kompetensinya. Guru yang akan dikenang oleh peserta didiknya di hari berikut dengan kenangan yang baik. Dan bukan guru yang mereka ceritakan kepada kami sebagaimana sudah saya sebutkan diatas.

Selain sebagai cermin, cerita para alumni itu juga menjadikan keyakinan kepada kami bahwa, kualitas sebuah lembaga pendidikan formal seperti sekolah, sangat ditentukan tidak saja oleh kuantitas siswa dalam kelasnya, atau fasilitas sekolahnya yang lengkap, tetapi juga oleh guru. Dan itulah kami. Semoga kesadaran akan hal yang baik ini terus menjadi visi dalam ikhtiar kami hari ini dan hari-hari ke depan. Amin.

Jakarta, 12 Februari 2012.

No comments: