Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

12 August 2009

Pulang Cepat


Saat sekolah dulu, saya menyukai ketika sekolah tiba-tiba memulangkan kita lebih awal dari jadwal yang semestinya. Beberapa alasan waktu itu adalah; ada jam pelajaran kosong, oleh karenanya jam pelajaran yang paling akhir kita majukan sehingga kita bisa pulang lebih awal.

Juga pernah ada alasan kita pulang cepat ketika guru akan mengadakan rapat. Mungkin ada masalah yang timbul secara mendadak sehingga rapat gurupun harus digelar. Maka kita sebagai siswa dipulangkan. Seperti rapat yang tidak terjadwal.

Hal yang sama, juga pernah saya alami. Tentu bukan lagi sebagai siswa. Tetapi sudah menjadi guru. Ya saat awal-awal menjadi guru pun, saya mengalami hal yang sama. Yaitu memulangkan siswa lebih awal. Tentu bersama seluruh guru di sekolah saya dan atas instruksi pejabat yang berwenang yaitu kepala sekolah.

Namun juga ada saat dimana saya masih bersekolah di sekolah swasta di Purworejo. Sekolah yang terkenal disiplin. Demikian masyarakat menjuluki sekolah saya itu. Termasuk orangtua saya, sehingga memasukkan saya di sekolah itu.

Dimana kami sebagai siswa, nyaris tidak pernah mendapat kesempatan pulang cepat atau pulang lebih awal dari jadwal normalnya. Bahkan pernah ketika Ujian Nasional pun kami yang kelas 1 dan 2 tidak diliburkan. Kami dikumpulkan di aula sekolah untuk belajar sesuatu yang penting. Dan yang langsung mengajar kami pada saat itu di sepanjang pelaksanaan UN adalah kepala sekolah. Ia mengajari kami antara lain tentang pendidikan reproduksi, keterampilan komunikasi dan bahkan menyanyi.

Belakangan, terutama setelah pemahaman tentang bagaimana keamanan siswa meningkat, saya mulai tahu tentang bagaimana implikasi keamanan siswa saat siswa dipulangkan lebih awal dari jam biasanya. Terutama pada sekolah-sekolah yang komunitasnya terdiri dari kalangan tertentu. Baik sekolah negeri ataupun sekolah swasta. Seperti pada masa awal reformasi, dimana kondisi jalan yang tidak menentu dan kadang membuat khawatir para orangtua siswa tentang keamanan putra-putrinya. Sehngga memaksa kita sebagai pelaku di sekolah berpikir kapan sekolah pulang cepat atau pulang normal.

Dan pada masa itulah kami membuat SOP tentang bagaimana memulangkan siswa lebih cepat dari jadwal normalnya. Ada argumentasi yang kuat, ada tahapan yang mesti dilalui, ada sesuatu yang mesti disiapkan dan seterusnya hingga memang keputusan tersebut dapat dilaksanakan.

Prinsipnya, ketika kita memulangkan siswa lebih cepat dari jadwal yang ada, maka informasi tersebut harus sudah terkomunikaikan kepada seluruh komunitas sekolah paling tidak satu jam sebelumnya. Sehingga tidak menghalangi atau menghambat penjemputan.

Namun demikian, beberapa waktu lalu saya bertemu dengan alumni. Dan ketika saya bertanya: Ada kegiatan apa kok sesiang ini sudah sampai disini? Dia menjawab: Pulang cepat Pak. Katanya gurunya mau rapat.

Jadi rupanya masih ada di jaman sekarang ini, sekolah yang rapat guru mendadak dan bahkan tidak terjadwal...

Jakarta, 12 Agustus 2009.

2 comments:

Anonymous said...

Pujiono: yo itu di pusat kalau di bawah pusat mualah dak ada istilah dicepatin
biarlah dak balik anak-anak main-main aja pas jam pulang baru di
pulangkan.

Anonymous said...

Sri Sudaryantini: Alhamdulillah ya pak, di Sekolah Tugasku tidak ada istilah murid pulang cepat karena guru rapat. Kita semua bisa mengatur waktu dengan baik kapan waktunya rapat sehingga tidak ada anak yang dirugikan apalagi menyangkut keamanan mereka. Bravo Tugasku