Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

02 March 2024

Mendapat Shaf Shalat di Haram

Tampilan salah satu sudut ruang shalat yang ada di lantai 3, Masjidil Haram. Situasi pada waktu Dhuha, tanggal 19 Juni 2023.






Pada pertengahan waktu dalam durasi kedua proses haji saya di Mekkah, tepatnya pada tanggal 19 Juni 2023. Dimana durasi pertama adalah 10 hari kami berada di Madinah yang telah kami lalui, dan sekarang di 10 hari di Mekkah sebagai durasi yang kedua, serta  nanti 10 hari dalam durasi kami di Aziziyah. 

Beberapa kali, dan tidak setiap kali waktu shalat wajib, saya dan istri janjian untuk menunaikan shalat wajib di Masjidil Haram dengan mendapatkan shaf shalat yang berbeda-beda lokasinya. Termasuk pada waktu Dhuha di hari Senin itu. Sebagai hari ke- 16, saya dan istri mendapatkan bagian shaf yang berkarpet dan berpendingin udara di lantai 3 masjid. Lokasi yang nyaman meski bangunan Ka'bah tidak tampak dari pandangan.

Lokasi ini setelah saya menaiki eskalator yang saya tempuh dari pintu hotel yang bertepatan di samping WC 3, di atas pintu masuk terminal Kuday. Dan setelah saya memastikan istri menempati shaf khusus jamaah wanita, dan mencoba mengingatnya bagian mana ia berada, maka saya memilih shaf yang paling nyaman pada waktu itu.

Masih ada beberapa waktu lamanya untuk menunggu hingga kumandang waktu Dhuhur tiba. Saya mengisi waktu-waktu itu dengan berbagai aktivitas dengan tetap berada di dalam posisi saya.

Alhamdulillah, tidak ada rasa dan gangguan dan hambatan apapun sepanjang waktu menunggu itu. Karena beberapa gangguan itu sudah saya persiapkan dengan sebaik mungkin agar saya dan istri tetap berada pada posisi di dalam masjid. Alhamdulillah.

Kondisi seperti ini tidak selalu saya dapati. Mengingat jamaah haji dari seantero dunia telah mulai memasuki kota Mekkah dalam permulaan prosesi hajinya. Dengan menyiasati terpaan udara hangat Mekkah di bulan Juni, maka berangkat ke masjid lebih awal untuk mendapatkan tempat yang kondusif di waktu shalat Dhuhur, menjadi keharusan.

Lain jika pada posisi waktu Shalat Maghrib atau Isyak, biasanya saya dan istri akan memilih menuju masjid 30 menitan sebelum waktu azan berkumandang. Dan ini pun saya memilih jalan masuk masjid melalui Jalan Ajyad, yang posisinya ada di pintu depan hotal kami. 

Pada lokasi di atas jembatan, jalan dibagi menjadi dua lajur. Yaitu untuk lajur keluar dan lajur masuk masjid. Jika beruntung, maka askar tetap memberi kesempatan kepada kami untuk masuk masjid melalui pintu masuk lantai 2. Namun jika kondisi jamaah di dalam telah penuh, maka askar akan menutup akses jalan di lantai 2 masjid dan membelokkan kami menuju eskalator di sebelah kanan kami menuju masjid lantai 3, 4, atau roof top di lantai 5.

Sesungguhnya, dimanapun lokasi shaf yang kami dapatkan, saya dan istri selalui menikmati jatah itu. Nikmat sekali. Alhamdulillah.

Jakarta, 2 Maret 2024.

No comments: