Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

03 March 2024

Masjid Haram atau Masjid Hotel














Beginilah penampakan Jembatan Ajyad pada pintu masuk Masjidil Haram pada sekitar pelaksanaan Shalat Ashar tanggal 16 Juni 2023. Dengan suhu udara di sekitar 42 derajat Celcius. Udara hangat di bulan Juni kota Mekkah.

Dalam kondisi demikian, dan waktu pelaksanaan haji masih sekitar 10 hari lagi, yang bertepatan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1444, bertepatan dengan tanggal 27 Juni 2023, maka kami yang posisinya tinggal di hotel Al Ghufran, harus tetap dan selalu menjaga kesehatan.

Pemerintah selalu memberikan himbauan kepada seluruh calon jamaah haji Indonesia agar tetap menjaga diri dari bahaya head stroke. Demikian pula para pembimbing haji dalam rombongan kami. Beliau-beliau mengingatkan kami untuk tidak memforsir dalam menjalankan ibadah berupa shat wajib di Masjidil Haram. Terutama diwaktu terik matahari.

Misalnya dengan kalimat; "Bapak Ibu calon haji, kita semua datang kesini untuk menunaikan panggilan Allah Swt berupa Haji. Waktu haji masih ada 10 hari lagi, untuk itu kita harus berikhtiar sehat sampai rukun haji kita tuntaskan dalam kondisi sehat wal afiat."

Dengan himbauan inilah, maka kami termasuk saya, bila waktu shalat di terik matahari, biasanya shalat Dhuhur dan Ashar, kami melaksanakan berjamaah di masjid yang ada di hotel. Sebagaimana gambar di atas yang saya ambil di sekitar waktu shalat Ashar.

Walau selama 10 haru keberadaan kami di Mekkah, ada beberapa waktu shalat itu yang kami lakukan di Masjidil Haram. Namun tidak selalu. Berbeda dengan waktu shalat Subuh, Maghrib, dan Isyak, dimana hangatnya kota Mekkah tidak begitu terasa menyengat.

Dalam posisi ini, saya dan istri termasuk yang menyadari batas-batas dan kondisi badan kami. Maka himbauan ini menjadi hal yang kami pertimbangkan untuk ditaati. Namun demikian tidak semua kami menerima pandangan dan himbauan ini.

Ada beberapa jamaah yang bertanya kepada pembimbing rombongan kami tentang berat timbangan pahala ketika shalat di Masjid Haram dan shalat di masjid hotel. Dialog kadang tidak memberikan kepastian kerena pahala sesuatu yang ghaib. 

Namun ada peristiwa yang membuat teman-teman kami sedikit lega. Yaitu ketika dalam jamaah yang ada di masjid hotel dalam pelaksanaan shalat wajib, ada tokoh agama terkemuka. Dan beberaoa teman akhirnya merasa lebih tenteram.

Jakarta, 3 Maret 2024

No comments: