Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

08 October 2009

Permohonan Maaf dari Bapak


Pagi hari Kamis, 8 Oktober 2009 pukul 10.00, melalui telepon dengan perantara Mamak saya, Bapak saya yang lemah karena usia dan kesehatannya yang terganggu menyampaikan permohonan maaf kepada anak-anaknya, termasuk saya, sisulungnya yang sedang memegang telepon.

Mamak saya menyampaikannya dengan suara yang tidak utuh lagi karena dibebani kesedihan. Saya mencoba untuk mengetahui lebih jauh berkenaan dengan kondisi Bapak sehingga beliau harus menelpon saya. Namun tekanan suaranya tidak mengijinkan bagi saya selain saya harus berjanji untuk segera memberikan kabar kepastian saya menengok Bapak.

Mengingat saya tinggal di Jakarta dan orangtua saya tinggal di Purworejo Jawa Tengah. Saya harus berbicara dengan istri dan membuat pertimbangan siapa saja yang harus pulang. Akhirnya siang itu juga saya bulat untuk sesegera mungkin menuju termilnal bus antar kota. Armada ini saya pilih selain praktis juga ringan biayanya.

Saya segera mengirim sms dan berbicara dengan adik untuk memberitahukan posisi terakhir saya. Dalam perjalanan, saya mencoba menghitung beberapa kemungkinan yang akan saya hadapi esok hari setibanya saya di kampung halaman. Tentu selalu dipenuhi doa dan harapan.

Foto ini adalah foto kali terakhir Bapak ketika masih mampu berkunjung ke rumah saudaranya yang ada di Purworejo atau Kebumen sekitar tahun 2007 awal. Setelah perjalanan ini, liburan kami di Purworejo selalu tanpa Bapak ketika menengok Bu De dan Bu Lek. Bapak terlalu lelah jika berkendara. Meski hal itu saya coba untuk senyaman mungkin. Fisiknya cepat merasa capai. Napasnya sering dibantu dengan oksigen.

Permohonan maaf Bapak kali ini adalah untuk kali kedua. Karena pernah beliau harus dilarikan di Puskesmas dengan masalah yang relatif sama pada 26 Desember 2007 yang berdekatan dengan Hari Raya Idul Adha. Namun saat itu posisi saya ada di Makassar bersama Al Biruni pada acara pelatihan guru. Dan setelah sampai Jakarta, saya lanjut dengan bus malam menuju Purworejo. Kali itu, Bapak masih cukup baik dan sehat untuk berkomunikasi. Tidak seperti yang saya temui pada Jumat, 9 Oktober 2009 ini.

Dan selain keikhlasan saya untuk memaafkan apa yang menjadi kekhilafan beliau, saya selalu berharap yang terbaik untuk Bapak. Yaitu mendapatkan ampunan Allah atas khilaf dan salah beliau. Mendapatkan hidayah Allah dan khusnul khatimah. Amien ya Allah.

Jakarta, 13 Oktober 2009.

No comments: