Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

24 May 2012

Jahitan Operasi Jantung

Satu pelajaran lagi saya dapatkan siang itu pada saat kami, para guru di sekolah,  selesai menemani anak-anak menunaikan kewajibanya. Dimana kala itu saya berdiri persis disamping seorang siswa kami yang berbadan sedikit agak besar dari ukuran normalnya. Karena posisi kami yang berdekatan itulah maka saya mendengar bagaimana anak didik saya itu seperti kerepotan untuk mengatur pernapasannya. Megap-megap, kata orang Jawa. Atau nampak seperti tersengal-sengal.  Saya yakin sekali bahwa anak itu tidak merasa nyaman. Dan unuk alasan itulah maka mencoba untuk mengetahuinya mengapa dia begitu berat bernafas?
  • Saya punya penyakit jantung Pak. Jawab dia memberikan penjelasan kepada saya. Jawaban yag saya sendiri tidak menyangka. Karena usia anak itu belum lagi empat belas tahun. Maka bagaimana bisa anak sekecil itu menderita sakit yang tidak semua orang mengalaminya?
Lalu meluncurlah cerita dia tetang penyakit yang dideritanya sejak lahir itu. Bahwa ada kelaianan pada klep jantungnya yang mengharuskannya untuk dilakukan operasi disaat anak itu berusia satu tahun.  Dan dia tunjukkan bagaimana pisau operasi yang tajam itu membelah dadanya yang masih meninggalkan jejak di sana. Saya dan teman-teman di kelasnya terperanggah. 

Saya katakan kepada anak didik saya itu untuk mensyukuri apa yang telah Allah anugerahkan kepadanya. Sebuah anugerah yang tidak dapat dinilai dengan apapun. Tentu ini bagi dirinya sendiri atau juga bagi orangtuanya yang sangat mencintainya. Juga bagi keluarganya.

Dan satu-satu dari kami yang berada di sekitar anak itu mencoba memberikan masukan dan sekaligus mengambil pelajaran. Karena ada diantara kami yang memiliki berat badan yang tidak lagi seimbang dan normal. Pastinya kelebihan.
  • Jangan banyak makan korbohidrat. Kata seorang anak yang duduk sedikit berjarak dengan kami. Atau paling tidak kontrol makan karbohidrat itu dengan menggantinya nasi merah. Lanjutnya dengan penuh keyakinan.
  • Jangan makan gorengan. Kata yang lain lagi. Juga dengan penuh sugesti yakinnya.
  • Jangan lupa untu selalu dan terus menerus berolah raga. Kata yang lain lagi, yang memang jagonya bermain futsal di sekolah.
Pendek kata, semua menyampaikan hal yang positif. Saya bersyukur bahwa apa yang saya alami siang itu membuat saya melahirkan pertanyaan kepada sang anak tersebut untuk kemudian memunculkan diskusi tentang kesehatan. Dan paling tidak, saya dan anak-anak yang ada di dekat anak itu sama-sama mengambil hikmah  tentang bagaimana nanti ke depan dalam memelihara kesehatan badan dengan berdiskusi tentang makan makanan sehat.

Sebuah diskusi yang mengantarkan saya akan kesadaran untuk berkomitmen menjadi kesehatan dengan mengkonsumsi makanan yang baik untuk badan. Diskusi yang juga mengantarkan ingatan saya kepada buku yang ditulis oleh Dokter Tan yang berjudul Saya Pilih Sehat dan Sembuh,  yang hingga sekarang masih dipinjam oleh teman sekantor saya. Dan selain bukunya, saya sendiri sudah lebih kurang satu pekan ini relatif membebaskan diri dalam hal makanan. Itulah sebabnya hingga berat badan saya sendiri bertambah dari biasanya. Itu semua karena saya berkesempatan untuk bertemu siswa saya yang hebat, yang mempeliahtkan kepada kai bagaimana dadanya yang bekas jahitan opersi jantung.

Jakarta, 24 Mei 2012.

No comments: