Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

16 July 2009

Penjaga Gawang


Tiba-tiba saja saya mengucapkan kata ini ketika teman saya bertanya: sibuk terus? Lalu saya secara berkelakar, dan saya baru menyadari kalau saya sendiri juga tidak terlalu berpikir ketika memberikan jawaban; Penjaga gawang kan harus sibuk.

Namun setelah beberapa menit kemudian, dan ketika pesan yang saya kirim gagal karena teman saya ini secara sepihak memutus bincang-bincang kami, saya baru menyadari makna tersirat dari jawaban saya tersebut. Terutama yang berkenaan dengan tugas saya sebagai penjaga gawang di sekolah yang menjadi amanah bagi saya ini.

Dalam permaian sepak bola, penjaga gawang memiliki tugas yang lumayan berat. Meski tidak selalu dalam posisi lari saat membawa atau mengejar bola, tetapi tetap sama beratnya dengan posisi pemain sepak bola yang lain. Namun dengan spesifikasi komptensi yang tentunya berbeda. Tugas menjaga gawang menjadi jauh lebih sibuk manakala para pemain lain yang yang memiliki tugas di lini belakang, tengah dan depan tidak dapat berfungsi dengan maksimal. Atau juga bisa, para pemain tersebut tidak memiliki kompetensi yang sebanding dengan para pemain lawan.

Bagaimana dengan di sekolah? Penjaga gawang di sekolah adalah kita semua. Jika berbicara sebagai guru, maka guru mata pelajaran adalah penjaga gawang bagi kualitas interaksi pembelajaran di dalam kelas. Guru atau Wali Kelas adalah penjaga gawang bagi terjadinya keharmonisan kondisi belajar di kelas yang diamanahkan kepadanya. Kepala sekolah adalah penjaga gawang terhadap roda perjalanan di sekolah yang dipimpinnya. Dan seterusnya. Masing-masing memiliki peran sebagai pejaga gawang.

Walau demikian, penjaga gawang juga dapat memiliki fungsi sebagai penyerang dan juga pastinya pengumpan. Itu semua bergantung kepada individu kita masing-masing dan juga kepentingan lapangan. Bahkan, dalam permaianan sepak bola sungguhan di lapangan rumput, ada penjaga gawang yang mampu memasukkan bola ke gawang lawan.

Dan jika penjaga gawang juga sebagai kapten kesebelasan, inilah posisi kita sebagai kepala sekolah dan atau sebagai kepala di sebuah lembaga. Dan karenanya menjadi tanggungjawab kita agar seluruh komponen yang ada di setiap lini di lapangan permainan dapat melakukan permainan yang cantik dan efektif. Dan dengan bantuan manajer atau juga pemilik klub, efektivitas dan kualitas tersebut dapat kita kejar serta kita raih. Dan semakin efektif anggota tim, mungkin semakin ringan tugas penjaga gawang untuk melindungi gawangnya dari bola serangan lawan.

Jadi, betapa miripnya tugas kita dengan tugas penjaga gawang itu...

Jakarta, 16 Juli 2009.

No comments: