Ada foto di tangga masjid sebuah gedung Muhammadiyah di Yogyakarta yang tetap m,enjadi kenangan saya bersama dua teman baik di Jalan Limau, di tahun 1990an. Berlokasi di dekat Pasar Sepeda di pojok benteng wetan.
Bersama teman² menjelajahi kota yang pernah saya kunjungi berulang kali di 10 tahun lalu, sebelum kunjungan saya itu. Atau 4 dekade dari hari ini. Waktu yang sudah jauh. Terlalu jauh untuk sebuah perubahan. Namun mengapa tahun yang berjarak itu selalu saja terasa berlalunya begitu cepat?
Teman²ku ini menua juga seperti kita. Walau belum pernah jumpa lagi. Pernah bertemu sapa di trotoar yang sudah tidak sempurna lagi di pinggir jalan KS Tubun Slipi. Namun momentum tdk memungkinkan kami untuk saling berbagi berita. Lalu terlupa begitu saja. Sampai hari ini saya menulis cerita.
Ada 8 hari kenangan kami di kota itu. Sejak awal kedatangan kami. Menginap di hotel di wilayah Kampung Bule. Wira wiri naik becak atau bahkan taksi. Hingga menjelang kembali ke Jakarta terpaksa harus terus menerus berjalan kaki. Setiap waktu dari dan ke Malioboro hingga Jalan Pramuka. Bukan karena sakti atau uji ketahanan. Tapi uang saku yang tersisa memang hanya cukup untuk tiket bus ekonomi di terminal Umbul Harjo.
Beberapa kali bermain juga ke kos teman² yang menerima kami belajar disini. Menjadi tahu bagaimana para perantau itu berjuang menimba ilmu. Kamar² kosnya berisi lemari ala ala dan divan lebar di kamar besar yang dihuni bersama-sama. Mereka masih memasak dan berbagi kamar mandi bersama. Gambaran anak kos masa lalu. Tentunya tdk semuanya seperti itu. Karena ada juga yang kontrak Vila di atas sana dengan transportasi Kijang Grand berpendingin.
Dan kenangan kamar kos teman² sepekan saya itu, para pemburu masa depan itu, sudah hilang sejak anak² saya kembali menghuni kota ini di tahun 2010.
Kebersamaan, even tempat tidur dan kamar mandinya, telah berganti kamar kos dengan kamar mandi sendiri². Hasrat "mager" generasi baru sudah mulai terlayani...
Teman²ku, dimana kamu hari ini?
No comments:
Post a Comment