Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

06 August 2016

Menemukan Sekolah Baru

"Pak Agus apakah sudah dapat kabar kalau Alif dan Alfa sudah pindah ke Sekolah Baru?" Pertanyaan seorang teman guru di ruang kantin sekolah, ketika kami bertemu pada awal pekan kedua sekolah memasuki tahun pelajaran baru, 2016/2017. Kebetulan kami sedang memesan makan siang di kantin.

Perlu saya sampaikan juga bahwa Alif dan Alfa beberapa waktu yang lalu datang ke sekolah untuk berkunjung dan sekaligus janjian untuk bertemu teman-temannya. Itu kalau tidak salah masih dalam pekan kedua di 2016/2017. Pada saat itu ia menceritakan bahwa mereka berempat berada di satu sekolah. Dan itu memungkinkan lebih enak dibanding dengan beberapa temannya yang ketika masuk sebagai siswa baru di jenjang pendidikan SMA hanya sendirian yang berasal dari sekolah yang sama.

Maka pada pertemuan waktu itu, yang saya ingin ketahui dari anak-anak alumni sekolah kami adalah apa yang mereka rasakan dengan sekolah barunya. Selain untuk anak-anak membuat katarsis jika ada, juga sebagai koreksi dari kita yang telah mereka jalani selama menjadi siswa kami.

"Bagaimana dengan kabar kalian semua? Apakah sudah mulai tune in dengan sekolah dan lingkungan barunya?" Kata saya saat itu. Dan mereka secara bergantian memberikan jawaban dengan kalimat yang berbeda-beda tetapi dengan kesan yang sama, yaitu bahagia dengan sekolah barunya, dengan seragam barunya, dan juga dengan teman-teman barunya. Hanya dengan beberapa guru yang mereka sampaikan catatan khusus sekali.

Lalu waktu itu saya mencoba ingin tahu lebih jauh mengapa kepada guru mereka memberikan catatan khusus. Saya ingin tahu hal itu, karena setidaknya pandangan mereka akan bisa memberikan kepada saya masukan harus berbuat seperti apa kedepannya. Dan diantara mereka memberikan pandagan sesuai apa yang mereka persepsikan. Seperti guru yang dandannya menor, tertib sekali sampai gerak saja ngak bisa, badannya bau rokok, bahasanya judes sekali, sudah terlalu tua, dan beberapa kalimat lain yang saya sendiri ssmpai lupa menceritakannya disini.
.
Pendek kata, yang dapat saya simpulkan dari apa yang mereka sampaikan tersebut adalah, adanya perbedaan antara budaya kami di sekolah ketika mereka semua manjadi siswa kami, dengan sekolah mereka yang baru, yang jumlah siswanya ada 34 sampai dengan 38 siswa dalam satu ruang kelas.

Dan kembali lagi dengan pertanyaan teman saya berkenaan apakah saya sudah tahu kalau Alif dan Alfa sudah pindah sekolah ke sekolah lainnya meski tahun pelajaran baru dua pekan berjalan? Rupanya itu semua antara lain yang menjadi alasan anak-anak alumni itu hanya memasuki sekolah yang menjadi 'pilihannya' selama 10 hari sekolah. Maka kabar bahwa Alif dan Alfa serta beberapa temannya pindah sekolah di awal tahun pelajaran baru segera kami jadikan bahan diskusi. Ini tidak lain karena kami ada di sekolah swasta. Setidaknya diskusi kami akan mengerucut untuk pengembangan budaya sekolah yang positif. Terutama bagi anak-anak yang mengawali masuk sekolah sebagai sekolah baru mereka!

Jakarta, 28 Juli- 6 Agustus 2016

No comments: