Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

22 September 2012

Mudik #13; Memilih Jalur Alternatif dan Wisata

Kabupaten Kuningan dan sekitarnya
Kalau kita melihat legenda dalam peta, hampir selalu saya menggunakan peta Jalur Lebaran, yang setiap tahunnya selalu dibagikan dengan cara gratis di toko buku yang sengaja saya kunjungi menjelang Lebaran tiba atau sekitar pertengahan bulan Ramadhan, terdapat empat (4) klasifikasi atau jenis jalan. Yaitu Jalan Tol, Jalur Utama, Jalur Alternatif, dan Jalur Wisata/Biasa. Tentu jalan untuk kendaraan pribadi yang saya maksudkan.

Dari keempat jenis jalan yang ada, bagi saya sebagai orang yang suka mudik, masing-masingnya memiliki  'kenikmatan' yang berbeda-beda. Tentu ini masing-masingnya saya persepsikan sebagai jalan dalam kondisi lancar dan mulus. Saya tidak sedang membayangkan bagaimana kalau jalan-jalan itu berlubang, rusak, atau bahkan macet. Dan umumnya, ketika Lebaran tiba, dan musik mudik datang, jalan-jalan yang ada memang relatif dalam kondisi baik. Bahkan diantara ruas di provinsi tertentu benar-benar dalam kondisi yang mulus. Dan sebagiannya meski tidak berlubang, tetapi karena efek dari tambalan, maka jalan terasa bergelombang. Kondisi ini pun hanya di provinsi tertentu. Bagi pemudik yang berada di Pulau Jawa, hafal benar provinsi mana yang jalannya selalu dalam kondisi sempurna, baik, dan bahkan jelek.

Jalur Alternatif dan Wisata

Memilih jalur ini ketika melakukan perjalanan seperti mudik, sungguh menjadi kenikmatan tersendiri bagi saya. Karena pilihan ini akan menjadi pilihan minoritas pemudik. Pemudik pada umumnya, akan mengambil jalur utama. Ini tidak dipungkiri karena para pemudik tersebut dibatasi waktu ketika melakukan perjalanan mudiknya. Belum lagi dari waktu yang tersedia telah diambil oleh macet yang berjam-jam di perjalanan. 

Jawa Tengah, www.geocities.ws/kerajinan_jateng/
Oleh karena itu, mudik menjadi bagian perjalanan yang telah saya angan-angankan jauh hari sebeumnya. Terutama waktu yang saya akan gunakan. Kapan saya akan merencanakan berangkat dan pulang. Juga jalur mana saja yang ingin saya eksplorasi untuk mudik yang akan saya lakukan. Angan-angan dan rencana ini menjadi panduan saya untuk menemukan apa yang khas dari daerah-daerah itu. Dan sebagai bagian dari persiapan itu adalah kesiapan fisik dan kendaraan saya.

Apa yang saya temukan di jalur alternatif dan jalur wisata yang pernah saya lalui ketika saya mudik ke Jawa Tengah? Selain jalanan yang relatif  sepi, baik dalam hal fasilitasnya atau juga penggunanya, jalur ini menawarkan berbagai hal yang memang benar-benar lebih murah dibanding di jalur utama. Juga, yang tidak kalah pentingnya, adalah lebih hijau. Pohon pinggir jalan dan rumah penduduk menjadi penghias utama. Dan hal yang paling saya dapatkan adalah 'kenikmatan' batin yang menjadikan daya tarik eksplorasi.

Cobalah suatu kali dalam perjalanan Anda nanti...

Jakarta, 22 September 2012.

No comments: