Masjid Raya Samarinda

Masjid Raya Samarinda

Sianok

Sianok
Karunia yang berwujud keindahan sebuah ngarai.

Drini, Gunung Kidul

Drini, Gunung Kidul

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Dari Bukit Gundaling, Berastagi.

Senggigi

Senggigi

05 November 2016

Kemana Akhir Cerita Perjalanan Saya?

"Bapak mestinya melakukan apa yang Mas itu sudah jalani. Kenapa? Karena menurut saya apa yang sudah Bapak lakukan memungkinkan bagi Bapak untuk naik tangga berikutnya. Bapak jangan berada di sini. Saya punya keyakinan bahwa lokasi Bapak sekarang adalah halte transit." Begitu teman saya menyampaikan 'bujukan' kepada saya ketika kami dalam satu perjalanan.

Saya cukup merenungi kata-katanya. Tidak berani menyampaikan balasan apalagi ulasan. Saya menyadari siapa sebenar-benarnya saya. kekuatan dan juga kelemahan serta kekurangannya. Dan karena itu maka saya hanya merenungi pendapat teman,  yang memiliki maksud agar saya 'melanjutkan' perjalan karir berikutnya. Namun, sekali lagi, sungguh saya memahami harus seperti apa saya di 'perjalanan' berikutnya.

Teman saya memberikan gambaran dan mungkin dorongan ke arah yang mereka bayangkan bahwa saya berada  di atas panggung dengan tepuk tangan yang meriah setalah pembawa acara menyebutkan siapa saya. Namun, sekali lagi, saya justru tidak melihat orang yang memberikan sabutan dan teriakan applaus meriah di atas panggung.

Yang terbayang bagi saya di lokasi berikutnya adalah sambutan hangat orang-orang yang tidak beralaskan kaki serta bertutup kepala khas warga pedesaan. sebuah bayangan yang saling tidak bertemu. Bayangan yang justru memberikan persepsi yang saling bertolak belakang tentang makna naik tangga. Konsep yang tidak berkesinambungan. Dan saya tetap kepada bayangan saya sebagaimana yang telah saya ungkapkan. 

"Bagaimana Pak? Saya siap support." tambah teman saya lagi dengan sedikit memberikan tekanan pada kata bagaimana?

Jakarta, 6 November 2016.

No comments: