Diantara para remaja yang menjadi peserta didik saya di tingkat pendidikan SMP, ada satu diantara mereka yang paling konsern terhadap perkembangan perpolitikan yang ada di tanah air. Bentuk konsern remaja itu selain membaca berita yang tersebar di media masa, adalah juga berdiskusi dengan siapa saja.
Pernah suatu kali kepada saya bertanya tentang bagaimana agar kita benar-benar memboikot para politikus busuk agar tidak menjadi pejabat. Lalu saya sampaikan bahwa untuk menuju ke arah seperti itu, selain politikusnya yang harus diseleksi oleh partai politik, juga kita sebagai masyarakat, sebagai pemilih di pemilihan umum atau pemilihan daerah, juga harus benar-benar mengetahui secara holistik terhadap para kandidat sebelum masuk TPS. Artinya, rakyat atau kita, harus memiliki kesadaran politik yang bersih terlebih dahulu.
Dengan pernyataan saya itu, siswa saya itupun terpancing untuk segera memasuki dunia diskusi yang lebih intens lagi. Dan dari diskusi itulah saya menjadi paham tentang apa yang dibacanya, keluasan pengetahuannya, kedalamanannya analisanya, dan dari sana ia membangun persepsinya tentang perpolitikan kita sekarang ini. Mengagumkan dan menggairahkan. Di usianya yang belum 15 tahun, ia telah membangun minatnya yang dalam tentang suatu hal.
Dengan latar belakang kompetensi seperti itulah, maka ketika hadir seorang politikus dari komisi X DPR di sekolah untuk sebuah acara kebangsaan, menjadi momentum baginya untuk 'bertukarpikiran'. Peristiwa ini terjadi di hadapan saya ketika kegiatan Kepahlawanan yang di gelar sekolah telah usai pada Jumat, 09 Nopember 2012. Dan karenanyalah saya justru berkesempatan untuk memberikan introduksi di sela-sela diskusi yang sedang berjalan itu.
Dan dengan pernyataan serta pertanyaan dari politikus remaja kami itu, Pak Dedi Gumelar dengan bahasa yang baik dan mantap terus memberikan jawaban dan tanggapan yang dimintanya agar juga menjadi masukan bagi remaja itu. "Jangan pernah berpendapat tentang sesuatu hal tetapi dangan atau dari informasi yang masih sepenggal." katanya memberikan nasehat. "Termasuk juga agar siswa tersebut dimintanya mencari informasi tentang jumlah anggota parleman yang tersangkut masalah hukum dan juga kepala daerah baik Bupati, Wali Kota, dan Gubernur. Nanti dari informasi yang telah terkumpul itu, kamu memberikan pendapat." Lanjut Pak Dedi.
Dan dengan pernyataan serta pertanyaan dari politikus remaja kami itu, Pak Dedi Gumelar dengan bahasa yang baik dan mantap terus memberikan jawaban dan tanggapan yang dimintanya agar juga menjadi masukan bagi remaja itu. "Jangan pernah berpendapat tentang sesuatu hal tetapi dangan atau dari informasi yang masih sepenggal." katanya memberikan nasehat. "Termasuk juga agar siswa tersebut dimintanya mencari informasi tentang jumlah anggota parleman yang tersangkut masalah hukum dan juga kepala daerah baik Bupati, Wali Kota, dan Gubernur. Nanti dari informasi yang telah terkumpul itu, kamu memberikan pendapat." Lanjut Pak Dedi.
Dibalik peristiwa itu, saya sebagai bagian dari sekolah, lebih dan kurangnya, saya semakin kagum akan apa yang menjadi perhatian si anak remaja tersebut. Perhatian dan minatnya itu sudah tampak begitu jelas terlihat, dan begitu berkobar. Semoga kobar minatnya itu pada hari ini menjadi mesin pendorong baginya untuk terus mengeksplorasi lingkungannya guna masa depannya yang gemilang. Amin.
Jakarta, 10 Nopember 2012.
No comments:
Post a Comment