Mejeng di Aie Angek. Dok. Pribadi |
Sesampai di Padang, sahabat saya menyampaikan informasi lebih detil bahwa lokasi yang akan menjadi tujuan kami bukanlah Solok, tetapi Cupak. Persisnya Cupak yang melalui jalan lama. Lokasinya berdekatan dengan pemandian air hangat atau di bahasa setempat disebut Aie Angek. Oleh karenanya sahabat saya merekomendasikan untuk pergi ke dua danau yang ada di wilayah Solok yang ada di kecamatan Alahan Panjang. Yaitu Danau di Atas dan Danau Di Bawah.
Alhamdulillah, kunjungan dadakan ke dua danau yang terkenal itu, akhirnya membuat saya lebih mengenal lagi Alahan Panjang. Saya katakan lebih, karena pada akhirnya perjalanan kami harus terhambat karena adanya sedikit hambatan pada roda depan kiri kendaraan yang mengantar kami. Persis sebelum masuk di kebun teh yang ada di Alahan Panjang. Waktu sudah lepas Ashar, bahkan menjelang Magrib.
Dengan peristiwa ini, maka kekagetan saya mulai. Yang pertama, adalah karena ternyata udara yang ada di Alahan Panjang berhawa sangat dingin untuk ukuran saya. Dingin yang amat sangat. Belum pernah saya merasakan udara yang sangat dingin di sebuah lahan yang bukan di sebuah puncak gunung. Dan yang kedua, ternyata di dalam tas punggung saya, tidak tersedia satu lembar pakaian tebal atau pakaian hangat selembar pun. Maka, mulailah badan saya terasa gatal-gatal karena alergi dingin.
Ditemani warga membuat perapian. Dok. Pribadi |
"Siang atau malam, sarung adalah identias kami yang tinggal di Alahan Panjang." Kata seorang pengurus Surau selepas Shalat Isyak.
Itulah catatan saya akan pengalaman 'bermalam' di Alahan Panjang.
Jakarta, 08 Nopember 2012.
No comments:
Post a Comment