Bukan karena saya sendiri tidak rela guru memiliki hari libur yang panjang, sehingga ketika usai penerimaan rapot akhir semester guru-guru harus masuk selama dua hari untuk pelaksanaan kegiatan pelatihan. Tetapai memang seperti itulah agenda yang kami buat di setiap akhir semester. Tujuannya hanya satu, semoga sepanjang liburan teman-teman guru tersebut terngiang akan cita-cita dan visinya untuk memasuki hari-hari yang jauh lebih baik di semester berikutnya. Itu saja.
Karena ketika teman-teman nanti berada di lokasi liburan, akan memunculkan ide-ide bagus bagi kelasnya pada saat ia mendatangi lokasi yang berbeda itu. Dan ini adalah pengalaman pribadi saya. Tidak memaksakan memang, tetapi justru memandu cara berpikir kita dengan lebih kreatif dan dinamis. Mengingat di lokasi liburan, apakah itu hanya berkunjung ke kampung halaman, bagi yang punya kampung halaman, akan selalu ada pemandangan yang dapat menjadi pemantik kreativitas di kelas kelak. Itu saja.
Dan berbeda dengan pelatihan-pelatihan sebelumnya yang kami lakukan di sekolah, pelatihan akhir semester lalu kami meminta guru-guru untuk memberikan masukan kepada kami tentang pelatihan apa yang mereka inginkan sebelum liburan. Maka disepakati dua pelatihan sebelum teman-teman itu benar-benar libur di tanggal 24 Desember hingga tangal 5 Januari 2015 tersebut. Yang berarti memiliki tidak kurang dari 6 (enam) hari kerja, atau 12 hari libur yang dapat mereka gunakan untuk berkumpul dengan keluarga tercintanya.
Dan alhamdulillah, dua pelatihan itu menjadikan teman-teman seperti 'terlahir kembali'.
Pelatihan pertama tentang mengasah kepekaan hati bersama Pak Sigit Risat. Dan mengasah kepekaan hati menjadi benar-benar sebagai fokus sepanjang satu hari di hari pertama kami pelatihan. Bagaimana kami harus belajar melihat apa yang seharusnya dilihat dari sisi yang baik. Karena bagaimanapun you are what your think.
Hampir semua teman akhirnya harus terperangah akan apa yang telah berlalu dan yang sedang berjalan. Dan dari keterjagaan itulah Pak Sigit mengajak kami untuk move on. Berhijrah. Mulai dari perubahan paradigma, tekad, dan perubahan perilaku.
Dan pelatihan hari kedua lebih spesial lagi karena berbicara tentang bagaimana melihat masa depan kita melalui paradigma, tekad, dan perilaku masing-masing kita pada hari ini. Itulah kegiatan yang harus kami lalui sebelum kami benar-benar fokus dengan apa yang tidak menjadi rutinitas kerja. Alhamdulillah.
Jakarta, 29 Desember 2015.