Apa yang saya dan teman-teman alami dalam rangkaian kegiatan siswa yang bertema Belajar Menginap atau Live in atau home stay, di rumah-rumah penduduk desa, agar anak-anak dapat merasakan kehidupan desa secara alami, dengan tujuan agar mereka dapat mengambil pelajaran melalui perbedaan hingga nantinya mereka bisa mensyukuri apa yang sehari-harinya mereka alami bersama keluarganya, sedikit banyak memberikan inspirasi bagi saya pribadi untuk turut serta menjadikan desaku, kampung halaman saya, sebagai bagian dari desa yang memiliki kontribusi bagi sebuah persemaian karakter sederhana, sebagaimana kegiatan tersebut.
Walau kadang sebuah universitas di Yogyakarta tidak jarang menjadikan desaku sebagai bagian dari lokasi KKN mereka, tetapi keberadaan anak-anak usia belasan hidup dengan cara menceburkannya diluar kebiasaan mereka, adalah sesuatu yang jauh lebih dahsyat maknanya. Itulah salah satu yang embuat saya tertarik untuk ikut serta bersama tim advandce, demikian teman-teman di sekolah menyebutnya dari kelompok yang datang lebih awal satu hari dengan membawa serta seluruh perlengkapan menginap dari anak-anak yang akan datang esoknya.
Sebagai tim anvandce, maka salah satu tugas kami adalah menyusuri seluruh lokasi sebelum digunakan anak-anak esok harinya. Kegiatan kami ini untuk tujuan memastikan bahwa seluruh lokasi yang akan kami gunakan memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan beraktivitas anak-anak. Termasuk untuk kegiatan jurit malam atau wide games.
Juga kegiatan yang maha penting bagi kesuksesan kegiatan ini, yaitu bertemu warga yang akan menjadi induk semang atau house family atau orangtua asuh bagi anak-anak kami. Pertemuan ini selain silaturahim adalah untuk mengkomuikasikan bagaimana adat dn biasa anak-anak kami yang tinggal bersama orangtua mereka di Jakarta. Komunikasi ini bertujuan agar tidak terjadi ketersinggungan jika anak-anak kami berlaku atau berucap kurang sopan. Juga membekali warga desa bagaimana harus menyampaikan banyak hal kepada anak-anak kami, diantaranya memberi nasehat.
Dan sekali lagi, atas pengalaman selama kegiatan itu, saya memperoleh bekal bagaimana mengajak saudara dan tetangga untuk turut serta dalam bersiap dan menyongsong jika suatu saat yang akan datang kami dapat berkontribusi untuk kegiatan semacam ini.
Tentunya kami akan mempersiapkan diri kepada seluruh warga untuk bersiap membuka pintu rumahnya sebagai bagian yang mungkin dapat menerima tamu kecil dari kota, sebagai wahana mengembangkan karakter bagus bagi masa depan anak-anak.
Tentu impian mulia. Dan saya terusik untuk memikirkan bagaimana dan darimana memulainya. Semoga!
Walau kadang sebuah universitas di Yogyakarta tidak jarang menjadikan desaku sebagai bagian dari lokasi KKN mereka, tetapi keberadaan anak-anak usia belasan hidup dengan cara menceburkannya diluar kebiasaan mereka, adalah sesuatu yang jauh lebih dahsyat maknanya. Itulah salah satu yang embuat saya tertarik untuk ikut serta bersama tim advandce, demikian teman-teman di sekolah menyebutnya dari kelompok yang datang lebih awal satu hari dengan membawa serta seluruh perlengkapan menginap dari anak-anak yang akan datang esoknya.
Sebagai tim anvandce, maka salah satu tugas kami adalah menyusuri seluruh lokasi sebelum digunakan anak-anak esok harinya. Kegiatan kami ini untuk tujuan memastikan bahwa seluruh lokasi yang akan kami gunakan memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan beraktivitas anak-anak. Termasuk untuk kegiatan jurit malam atau wide games.
Juga kegiatan yang maha penting bagi kesuksesan kegiatan ini, yaitu bertemu warga yang akan menjadi induk semang atau house family atau orangtua asuh bagi anak-anak kami. Pertemuan ini selain silaturahim adalah untuk mengkomuikasikan bagaimana adat dn biasa anak-anak kami yang tinggal bersama orangtua mereka di Jakarta. Komunikasi ini bertujuan agar tidak terjadi ketersinggungan jika anak-anak kami berlaku atau berucap kurang sopan. Juga membekali warga desa bagaimana harus menyampaikan banyak hal kepada anak-anak kami, diantaranya memberi nasehat.
Dan sekali lagi, atas pengalaman selama kegiatan itu, saya memperoleh bekal bagaimana mengajak saudara dan tetangga untuk turut serta dalam bersiap dan menyongsong jika suatu saat yang akan datang kami dapat berkontribusi untuk kegiatan semacam ini.
Tentunya kami akan mempersiapkan diri kepada seluruh warga untuk bersiap membuka pintu rumahnya sebagai bagian yang mungkin dapat menerima tamu kecil dari kota, sebagai wahana mengembangkan karakter bagus bagi masa depan anak-anak.
Tentu impian mulia. Dan saya terusik untuk memikirkan bagaimana dan darimana memulainya. Semoga!
Jakarta, 1-4 Desember 2014
No comments:
Post a Comment