Pagi itu, sebagaimana jadwal yang telah disusun di awal tahun plajaran, kelas 6 mendapat jatah untuk tampil di kegiatan assembly. Dan saya bersyukur dapat ikut serta dalam kegiatan tersebut meski sebagai penonton. Tentu saya menikmati semua tampilan yang menjadi suguhan anak-anak kelas 6 tersebut. Temanya adalah Banjir Jakarta.
Salah satu adegan yang ada dalam assembly kelas 6. |
Dari semua adegan yang ada, kami, semua penonton, khususnya guru-guru yang berada tidak jauh dari saya berada, memberikan aprisiasi kepada anak-anak itu akan kepandaiannya dalam menguntai kata-kata menjadi kalimat yang baik serta bermakna. Meski itu semua adalah karya improvisasi mereka. Khususnya mereka yang menjadi MC di kegiatan assembly itu.
Ini karena mereka telah berulang kali mengikuti kegiatan tersebut sejak mereka duduk di bangku kelas satu. Dikatakan mereka, karena dalam setiap kegiatan yang dirancang kelas atau sekolah, tidak satupun siswa atau peserta didik yang tidak terlibat. Jadi seandainya kegiatan assembly yang normal dalam satu tahun pelajaran dijadwalkan sebanyak 3 kali, maka selama mereka duduk di bangku sekolah dasar, anak-anak itu akan memikiki kesempatan paling normal sebanyak 3 kali 6, yaitu 18 kali.
Sebuah kesempatan yang sepertinya benar-benar memberikan kematangan sebuah proses. Itu tentu standar normal yang ada. Bagaimana jika anak-anak tersebut adalah anak-anak yang begitu aktif? Tentunya akan mendapatkan kesempatan lebih dibanding dengan teman-teman yang normal.
Dengan ilustrasi seperti itulah, maka dapat saya sampaikan lagi kalau anak yang tampil pada pagi itu, yang salah seorang audiens sebagai penontonnya adalah saya sendiri, apa yang dilakukan oleh dua orang MC di depan seluruh siswa SD kami, adalah sebuah atraksi percaya diri. Atraksi bagaimana seorang anak didik kami pandai berimprovisasi dalam sebuah pertunjukkan kelas.
Itulah sekelumit catatan saya tentang bagaimana pendainya anak. Sebuah kepintaran yang tidak dapat dimiliki dengan cara cepat dan instan. Tetapi proses...
Jakarta, 14 Maret 2013.
No comments:
Post a Comment