Dengan apapun komentar ketidak siapan yang banyak didengungkan oleh para praktisi pendidikan di tanah air dengan akan diberlaukannya Kurikulum 2013 pada Juli tahun 2013, tampaknya tidak menyurutkan tekad pemerintah untuk menunda waktu pemberlakuannya. Meski pada awal tahun pelajaran nanti itu pemberlakukaannya secara bertahap. Namun sebagai bagian dari hajatan besar tersebut, mengingat amanah yang kami pegang adalah dalam dunia pembelajaran di lembaga pendidikan formal, maka tidak bisa tidak kami pun turut serta bersiap dan mempersiapkan diri dengan, salah satu caranya adalah, menggali informasi yang berkenaan dengan apa dan bagaimana Kurilum baru itu nantinya.
Memahami apa yang dimaksud dengan kurikulum baru tersebut, semampu yang kami dapatkan, baik melalui media on line atau komunikasi dengan beberapa teman yang memiliki akses lebih dengan tim sosialisasi yang ada, juga adalah mengundang para 'penyusun' kurikulum tersebut untuk memberikan 'tausiah', pandangan, dan tentunya pembelajaran.
Dari apa yang kami dapatkan tersebutlah, kami akhirnya mencoba untuk mensosialisasikan, memahamkan, dan memberikan pelatihan kepada para guru-guru yang ada di sekolah. Itulah barangkali sebuah kesiapan yang kami coba untuk sebuah langkah bagi perubahan kurikulum yang dimaksud.
Elemen perubahan dalam Kurikulum 2013. |
4 Elemen Perubahan
Terdapat empat eleman perubahan yang diinginkan harus terjadi di Kurikulum 2013. Dan dua dari empat elemen yang dimaksud tersebut adalah elemen dasar dan utama, yang berada sepenuhnya pada etos guru di dalam kelas. Oleh karena itu, kami yang diberikan amanah oleh lembaga untuk mengejawantahkan kebijakan nasional sebagai bagian dari diversifikasi keunggulan sekolah agar supaya stabilitas jumlah siswa selalu dalam kestabilan. Ini menjadi sangat penting bagi kami, karena kebetulan sekolah yang diamanahkan kepada kami adalah sekolah formal di bawah naungan lembaga pendidikan swasta.
Elemen utama yang menjadi fokus pada guru adalah standar proses pembelajaran dan penilaian. Dua hal yang tampaknya semua guru telah tahu, dan beberapa bagiannya juga faham, tetapi begitu sulit menerapkannya sebagai budaya dalam semua interaksinya dengan siswa di dalam kelas.
Inilah tantangan paling besar juga bagi kami untuk ikut serta dalam menemani teman-teman guru meng'operasionalisasikan konsep kurikulum yang bagus tersebut dalam proses dan dalam penilaian pendidikan di sekolah. Semoga.
Jakarta, 12 Maret 2013.
No comments:
Post a Comment