Seperti siang-siang yang lain. Siang hari di halaman sekolah kami akan berebutan anak-anak dalam kelompok kelasnya untuk menggunakannya dengan bermain futsal. Maka untuk membantu agar semua kelompok kelas itu mendapatkan jatah bermain, maka kami yang bertugas sebagai piket, akan bertukar fungsi sebagai wasit.
Fungsi wasit pada siang sesudah jam sekolah, akan memungkinkan penggunaan lapangan relatif lebih adil. Semua kelompok kelas akan mendapatkan jatah bermain secara bergantian meski hanya lima belas atau dua puluh menit saja. Tetapi kesempatan itu akan menjadi peluang emas bagi anak-anak didik kami sebelum sampai rumah dan berkutat dengan games.
Suasana halaman sekolah pada jam pulang sekolah ketika hujan turun. |
Dengan situasi yang demikian, maka sulit bagi kami untuk meminta semua siswa segera kembali ke rumah masing-masing, meski diantara mereka telah hadir penjemputnya. Itu semua karena, antara lain, anak-anak didik kami tersebut menanti kesempatan yang ada untuk bermain futsal terlebih dahulu.
Maka hujan pada siang itu, sungguh alasan yang paling mujarab bagi anak-anak itu untuk segera pulang. Tidak ada lagi sesuatu yang menarik yang dapat mereka kerjakan di sekolah seusai jam sekolah. Terlebih bagi anak-anak yang para penjemputnya telah menungguinya di dalam kendaraannya.
Dan ketika mereka telah pulang, maka selesai sudah tugas para teman-teman yang kebetulan bertugas piket menemani anak-nak itu di halaman atau lapangan serba guna kami. Dengan kondisi yang ada seperti itu, bukankah petugas piket menjadi lebih ringan dengan apa yang menjadi tugasnya? Maka hujan telah membantunya meringankan pekerjaan di siang harinya.
Jakarta, 14 Maret 2013.
No comments:
Post a Comment