Ada banyak sekali pelajaran yang kami dapatkan ketika kami menjalankan tugas piket di pagi hari, menyambut kedatangan siswa, atau bahkan di siang hari ketika menunggui siswa sebelum jemputannya datang. Utamanya jika kami menyambutnya di lapangan parkir, persisnya di lokasi drop off bagi pagi atau siang.
Pelajaran-pelajaran itu menyangkut tentang pengenalan kami terhadap para orangtua atau kepada penjemput anak-anak didik kami, sehingga dengan demikian kami akan semakin kenal ketika kami bertemu dengan para orangtua tersebut, meski mereka bukan termasuk orangtua yang aktif membantu sekolah sebagai pengurus POMG, juga yang berkenaan dengan kondisi administrasi sekolah yang kebetulan juga menjadi bagian dari perhatian kami.
Bagian pertama dari pelajaran di atas, sungguh menguntungkan buat kami berdua. Karena dengan demikian kami juga tahu sekaligus kenal lebih dekat dengan para pemberi amanah pendidikan putra-putri dari rumah kepada kami di sekolah, juga ni barangkali memberikan kontribusi positif bagi kelancaran arus lalu lintas di area drop off di sekolah ketika jam sibuk. Ini terjadi mungkin ada rasa sungkan dari para pengantar atau penjemput untuk sedikit berlama-lama di area itu yang mengakibatkan arus lalin terhenti.
Sedang bagian kedua dari pelajaran di atas, yaitu yang berkenaan dengan kendala administrasi yang sedang dialami oleh sebagai amat kecil dari orangtua itu antara lain adalah, pengetahuan kami tentang keadaan kendaraan yang sedang atau kebetulan digunakannya untuk menjemput dan mengantar putra-putrinya itu tidak berkorelasi dengan keterlambatan pembayaran uang sekolah.
Saya sendiri kadang tidak habis-habisnya berpikir mengenai hal ini. Mengingat beberapa orangtua siswa yang memiliki kendala pembayaran uang sekolah tersebut nyaris selalu memiliki pola yang relatif tetap. Kalau ada 5 orangtua di sekolah, maka sering kami temukan bahwa 4 diantara lima itu adalah nama-nama pelanggan. Betul mereka membayar uang sekolahnya per tiga bulan sekali. Tetapi bukan di awal bulan, melainkan di akhir bulan.
Demikian pula pernah kami menemukan bagaimana ada orangtua siswa yang meminta keringanan membayar uang sekolah, namun ketika bertemu di halaman parkir sekolah, kami melihat bahwa orangtua tersebut mengendarai kendaraan yang harganya lebih dari 200 juta?
Itulah dua hal yang menjadi pelajaran kami, ketika kami menjalankan tugas sebagai guru piket di pagi hari sebelum jam pelajaran dimulai, atau ketika siang hari sebelum anak-anak didik kami itu dijemput untuk kembali ke rumah mereka masing-masing. Dan pelajaran ini mengingatkan saya khususnya, bagaimana memperlakukan anak-anak kami sendiri yang ada di rumah. Semoga.
Jakarta, 13 Maret 2013.
No comments:
Post a Comment