Masih seputar SMS guru yang sakit sehingga tidak dapat menunaikan tugasnya mengajar di kelas. Maka berikut ini adalah ketidakmasukan guru karena sakit. Namun karena ini bukan hari pertama Ibu Guru tidak masuk karena sakit tersebut, maka bukan lagi Ibu Guru yang SMS ke Ibu Kepala Sekolahnya, tetapi justru Ibu Kepala Sekolah yang mengirim SMS terlebih dahulu.
Saya tidak yakin kalau saat menulis kata-kata dalam SMS-nya, dan juga memilih kata-kata yang apik untuk tidak menyinggung tetapi cukup memberikan pesan yang jelas, Ibu Kepala Sekolah dalam kondisi yang benar-benar rileks. Mungkin tetap dengan kepala dingin tetapi pasti dengan kecurigaan dan suasana batin yang tidak sempurna.
Ini tidak lain karena si Ibu Guru tidak masuk karena sakit kepala untuk hari ke-5! Dan itu diawali hanya dengan SMS tidak masuk pada hari pertama Ibu Guru sakit. Maka tidak heran kalau pada hari ke-5 itu, Ibu Kepala Sekolah mengirim SMS untuk menanyakan keadaan tentangkondisi kesehatannya, surat dokter, dan juga jam pelajaran kosong di kelas.
Benar saja, SMS Ibu Kepala Sekolah segera mendapat jawaban dari si sakit. Dan mungkin masih dalam keadaan yang kurang begitu fit, Ibu Guru yang sakit itu datang juga di hari Senin pada pekan berikutnya dengan surat dokter.
"Mengapa Ibu tidak langsung membawa ke rumah sakit untuk cek penyakit apa sesungguhnya yang sedang diderita Ibu?" Begitu kata Ibu Kepala Sekolah di ruangannya saat Senin Ibu Guru itu masuk.
"Saya tidak merasa begitu sakit Bu. Hanya setiap pagi saya merasakan kepala saya begitu berat dan pening." Jelas Ibu Guru yang sakit itu.
"Itulah, Ibu atau keluarga harus tahu mengapa penyakit Ibu selalu datang di pagi hari. Ini untuk mengetahui secara dini apa yang sesungguhnya sedang Ibu idap. Saya berharap apa yang sedang Ibu alami karena Ibu kurang istirahat. Tetapi harus jelas Ibu. Supaya kami di sekolah mendapat keterangan jelas." Kata Ibu Kepala Sekolah.
Ungkapan yang disampaikan oleh Ibu Kepala Sekolah tidak lain karena berbagai informasi yang masuk kepadanya, baik dari teman sejawat yang harus menggantikan jam kosong Ibu Guru selama sakit dan tidak masuk sekolah. Dari para siswa yang merasa dirugikan akan ketidakhadiran guru. Khususnya mereka yang berada di kelas sembilan, yang sebentar lagi akan menghadapi ujian akhir. Dan juga dari pihak orangtua siswa yang gemes dengan sekolah, yang seolah-olah tetap melakukan pembiaran atas guru yang sering tidak masuk...
Hari Pahlawan.
Jakarta, 10 Nopember 2014.
No comments:
Post a Comment