Murni, saya dapat istilah yang bagus dari teman Kepala Sekolah untuk memberikan ilustrasi tentang SMS dari guru yang memberitahukan berhalangan tidak masuk sekolah di pagi hari. SMS di pagi dari guru yang bikin shock Kepala Sekolah karena SMS itu mengharuskan dirinya sesegera mungkin mengatur guru yang lain untuk menjadi pengganti dan menjalankan tugas bagi guru yang tidak masuk kerja tersebut.
Memang guru piket yang ada di hari itu yang menjadi andalan bagi pengisi jam kosong di kelas yang ditinggal guru yang absen. Tetapi hal ini juga harus dilihat seberapa banyak jam kosong yang ditinggal guru absen. Itulah tugas yang tidak enak bagi teman saya disetiap pagi. Sehingga paslah kalau dapat SMS guru yang bermaksud tidak masuk kerja sebelum jam pelajaran dimulai sebagai morning shock.
Lebih shock lagi jika guru yang mengirim SMS itu adalah guru yang mengirim SMSnya dengan patern. Antara lain dari penyebab ketidakhadiran guru itu adalah merencanakan sesuatu yang bersifat pribadi dihari kerjanya. Dan karena sudah direncanakan, maka sesungguhnya ia sudah dapat mengirim berita tidak masuk kerjanya guna mengajar siswanya sebelum hari berganti. Setidaknya tidak mengirim SMS di pagi hari.
Sedang patern yang dapat kita tangkap antara lain adalah dengan pola hari kerja yang diambilnya untuk tidak masuk bekerja.
Itulah yang menjadi ilustrasi bagi penyakit morning shock yang diderita oleh teman saya yang menjadi penjaga gawang di unit sekolahnya.
Jakarta, 9 Nopember 2014.
No comments:
Post a Comment