Dalam beberapa tahun belakangan ini, saya ada tambahan kesibukan baru. Yaitu sebagai penyampai informasi bagi teman-teman yang sudah menjadi mantan. Bila di sekolah sebagai alumnus, dan bila di pekerjaan sebagai pensiunan. Dari beberapa grup mantan tersebut, sebagai sama-sama lulusan sekolah dan sebagai sama-sama orang yang pernah bekerja di sebuah lembaga pendidikan di era 90-an, adalah menjadi favorit dari kegiatan saya dalam grup mantan tersebut. Sementara grup mantan yang lainnya, saya hanya sebagai pengamat saja. Keanggotaan saya hanya pasif.
Di kedua tempat tersebut, saya diminta teman-teman sebagai penyambung informasi. Sebuah tugas yang tidak berat-berat amat. Bahkan sangatlah ringan. Karena tugas saya hanya sebagai penyampai informasi dari seorang anggota. Atau lebih pasnya sebagai penyebar berita, undangan, rencana pertemuan, atau janjian. Hanya itu.
Berbeda dari kedua grup mantan yang telah saya sebutkan di atas, sekarang saya sedang masuk dalam sebuah kelompok, yang dilalahnya, dimasuki oleh para teman-teman lama yang sebelumnya meninggalkan kami semua dalam kelompok tersebut, untuk kemudian kembali masuk dalam kelompok kami. Maka seperti pertemuan nostalgia setelah teman-teman tersebut melalangbuana.
Karena kegiatan mereka sebalum kembali dalam geng kami adalah kegiatan yang sedang diperebutkan oleh siapa saja yang keranjingan apresiasi lingkungan, maka kebalinya teman-teman tersebut dalam bagian kami menjadi bagian yang impresif bagi kami semua untuk merefleksikan hidup yang sedang kami jalani ini.
Maka dapat dibayangkan bagaimana serunya kami melihat jejak-jejak masa lalu itu sebagai bagian yang menjadi pijakan. Dan perlu saya sampaikan bahwa apa yang menjadi bahan diskusi dan bahan analisa teman-teman itu bukan dalam kerangka menghujat atau mencela terhadap masa-masa yang telah mereka lewati atau teman-teman mereka sekarang sedang jalani, tetapi justru dalam kerangka introspeksi. Bahkan ada diantaranya yang harus menukilkan argumentasi dari berbagai sumber sebagai pembandingnya. Artinya, teman-teman itu begitu bersemangatnya untuk menemuka esensi. Tetunya setelah perjalanan yang lalu itu dijadikannya bahan dan sekaligus sumber analisanya.
Bagi saya dan teman-teman lain yang memang belum pernah mejadi bagian dari mereka di masa lalunya, apa yang menjadi perbincangan dalam interaksi selama teman-teman itu mejadi bagian kami lagi itu, justru menjadi bagian penting dalam melihat bagaimana menemukan esensi yang semestinya menjadi garis haluan kami selanjutnya.
Maka menjadi begitu senangnya saya dan teman-teman mendapatkan tambahan pengalaman dan visi tanpa harus melakoninya secara nyata dikehidupan. Dan ini adalah bagian penting juga dari pertemanan kami bersama para mantan itu. Terima kasih.
Jakarta, 21 Oktober 2013.
No comments:
Post a Comment