Sore ini saya sangat terkesima ketika disodori hasil pemeriksaan kesehatan dari siswa-siswa saya. Bukan karena begitu gembira melihat data-data tersebut, tetapi justru sebaliknya. Itu karena terdapat antara lain data yang memberikan petunjuk kepada kita sebagai guru dan orangtua, bahwa kita masih perlu berusaha untuk lebih mengetahui siapa anak-anak kita.
Salah satu data yang membuat saya tercengang itu adalah, ditemukannya 2 anak dari setiap 100 anak yang ramputnya ada kutunya! Atau juga data yang lebih mengecewakan terhadap seberapa dekat hubungan kita dengan anak adalah bahwa ada 40 dari setiap 100 anak yang telinganya kotor!
Dua, dari sekian belas data yang ada itu benar-benar membuat saya senewen. Maka ketika sampai di rumah, segera saya dekati anak-anak saya sendiri dan mengecek keadaan bagian tubuh mereka yang menjadi bagian dari pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh orangtua dan sekolah. Dan alhamdulillah, tidak ada indikasi sebagaimana yang ada dalam data pemeriksaan tersebut.
Kekagetan saya terhadap dua kondisi pemeriksaan yang masih ditemukan keadaan yang jelek itu, menerbitkan pertanyaan kepada diri saya; Sejauh manakah sesungguhnya, atau sedekat apakah hubungan antara siswa-siswa saya dengan para orangtuanya, sehingga masih ada anak-anak yang berkutu di rambutnya atau yang kotor daun telinganya?
Dari pertanyaan awal itu, ada lagi deretan pertanyaan menyusul; Apakah para orangtua siswa itu pernah duduk dalam satu meja atau mungkin pernah menemani anak-anak mereka di tempat tidur sembari bercengkerama sebagai bagian dari komunikasi yang mereka bangun selama ini? Sehingga dari situasi semacam itu akan memungkinkan mereka, para orangtua menjadi tahu atau bahkan faham terhadap buah hati mereka?
Dan setelah data itu kami terima dan baca bersama, saya, para Kepala Sekolah, dan teman-teman guru menyepakati bahwa; siswa adalah amanah yang benar-benar besar bagi kami yang belerja sebagau guru di sekolah. Karena mereka tidak hanya datang dari keluarga yang orangtuanya penuh kasih sayang dan perhatian. Tetapi juga ada diantaranya yang datang dari para orangtua yang terlalu sibuk dengan urusannya sendiri dengan menomorduakan putra-putri yang disayanginya.
Dan dari sebagian yang sibuk itu, adalah siswa yang datang ke sekolah dengan segenap kegalauan dan kecerdasannya. Juga dengan kutu-kutu yang ada di rambutnya!
Jakarta, 12 Januari 2013.
No comments:
Post a Comment