Siang itu, saat sekolah kami ramai degan kesibukan pengambilan rapot akhir semester, saya kedatangan seorang alumni yang ditemani oleh seorang anggota keamanan. Mereka datang untuk keperkluan khusus kepada saya. Yaitu meminta izin agar dapat melihat rekaman cctv salah satu kamera yang berada di lokasi dimana HP dia sebelumnya tertinggal. Nmun ketika kembali, HP yang tertinggal itu telah tidak ditemukan kembali di tempatnya.
Maka saya meminta seseoranguntuk membeikan bantuan. Karena waktu dan jamnya mudah, maka tidak terlalu lama, HP yang tertinggal itu terlihat. Juga beberapa saat kemudian pada saat HP itu diambil oleh seseorag yang memang kami yakini tidak bemaksud untuk mencari HP. Tetapi karena bujukan jelek, maka seseorang itu akhirnya mengambil barang yang memang bukan miliknya.
Posisi HP yang tertinggal di pojok kiri atas. |
Dan setelah gambar seseorang yang mengambil HP yang tertinggal itu kita amati bersama, saya meminta beberapa anggota keamanan yang bertugas di siang itu untuk dapat melihat langsung gambar yang ada di layar monitor cctv itu. Juga saya bekali kepada mereka gambar yang sudah saya print out, sekaligus kalimat tanya yang seragam manakala nanti orang yang 'mengambil' HP itu 'ditemukan' di lingkungan sekolah.
Sesunguhnya, ini adalah pekerjaan yang paling tidak saya sukai. Karena harus menghadapi seseorang yang kehilangan HP di lingkungan sekolah, dan jika bertemu dengan orang yang diduga mengambil? Inilah momen yang saya sendiri benar-benar mewanti-wanti agar tetap santun.
Benar saja, di salah satu sudut sekolah, orang dengan ciri-ciri sebagaimana dalam kamera itu, ditemukan. Maka seorang anggota keamanan kita mengkonfirmasikan atas kehilangan HP itu dengan bertanya kepadanya: "Maaf Pak, apakah Bapak tadi duduk di salah satu sudut di sekolah kami?"
Cerdas sekali kaimat tanya itu. Saya kagum dengan seorang anggota keamanan kami itu. Drimana kalimat tanya itu ia dapatkan? Bukankah dalam breafing sebelumnya bukan kalimat itu yang kami sepakati? Kalimat itu sungguh jauh lebih santun dari kalimat kesepakatan kami sebelumnya.
Dan tanpa berpanjang-panjang, Bapak yang ditanya itu langsung mengembalikan apa yang diambilnya. Alhamdulillah.
Jakarta, 19 Januari 2013.
No comments:
Post a Comment